Suami Ketahuan Selingkuh Saat Aku Tengah Mengandung

Fimela diperbarui 26 Mei 2018, 11:15 WIB

Setiap orang punya kisah dan perjuangannya sendiri untuk menjadi lebih baik. Meski kadang harus terluka dan melewati ujian yang berat, tak pernah ada kata terlambat untuk selalu memperbaiki diri. Seperti tulisan sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Vemale Ramadan 2018, Ceritakan Usahamu Wujudkan Bersih Hati ini. Ada sesuatu yang begitu menggugah perasaan dari kisah ini.

***

Pernikahanku berawal dari sebuah perjodohan. Aku tak mengenal baik bagaimana suamiku yang sebenarnya. Di hadapan keluarga dia adalah sosok yang sangat baik. Tampan, punya usaha, pengertian, dan penuh kasih sayang. Akhirnya aku mau menikah dengannya karena semua keluargaku menyukainya.

Setelah menikah aku hidup bersama suami. Awalnya semua seperti baik-baik saja. Sekarang aku hamil. Aku pikir hidupku bersama suami adalah hal yang paling tetap. Namun sontak semuanya tiba-tiba aku merasa ada yang berubah. Suamiku sering keluar malam, dia meninggalkanku di rumah sendirian. Kalau di rumah dia lebih sibuk dengan HP dibandingkan berbincang denganku.

Pada malam itu saat suamiku sedang tidur aku membuka HP dan membaca beberapa pesan yang dia kirim serta nomor yang terakhir yang dia panggil. Ada pesan dari seorang wanita yang sontak menghancurkan hatiku dan membuktikan perasaanku yang belakangan ini merasa tak karuan. Ternyata suamiku berselingkuh saat aku sedang mengandung. Aku langsung membangunkannya dan saat itu aku langsung minta cerai. Dia minta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya. Aku tetap tidak mau menerima permintaan maafnya dan aku tetap ingin bercerai.

Aku memutuskan pulang ke rumah orangtuaku. Pada saat itu usaha suamiku mengalami kerugian. Dia mencari pinjaman kesana-kemari namun tak ada yang membantu dirinya. Dia juga mencoba minta bantuan wanita itu. Namun wanita itu tidak mau membantunya. Wanita itu pun meninggalkannya. Saat itu suamiku sadar bahwa apa yang dilakukannya itu salah.

Dia datang pada kedua orangtuaku, dia meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi hal itu. Orangtuaku memaafkannya dan akhirnya aku kembali dengannya. Walaupun dengan berat hati aku kembali padanya tapi aku tetap berusaha memaafkannya demi calon anakku. Sejak saat itu aku selalu cek HP suami dan selalu ikut kemanapun dia pergi. Aku takut itu akan terulang kembali. Karena aku masih terbayang-bayang atas pengkhianatannya namun aku mencoba untuk ikhlas.

Saat ini suamiku fokus pada keluarga dan usaha yang dia jalani. Mengikhlaskan yang sudah terjadi menjadikan hubunganku dan suami semakin erat. Kini kami sedang menanti kehadiran sang buah hati. Semoga ramadan kali ini membuat hubunganku dan suami semakin harmonis. Menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.

(vem/nda)
What's On Fimela