Dilema Melawan Catcalling ketika Keselamatan Diri Masih Harus Diprioritaskan

Endah Wijayanti diperbarui 06 Des 2018, 15:58 WIB

Fimela.com, Jakarta Digoda saat sedang berjalan atau berada di tempat umum oleh pria-pria menyebalkan mungkin pernah dialami setiap perempuan. Mulai dari disiuli, ditanya-tanya dengan kalimat yang mengandung pelecehan seksual, sampai dipanggil-panggil dengan sebutan tak senonoh. Pelecehan verbal atau catcalling ini merupakan salah satu bentuk pelecehan yang membuat kita risih.

Sebagai perempuan, jelas kita ingin marah dan berontak bila mengalami pelecehan seperti itu. Ingin rasanya kita melawan pelaku dan memberinya pelajaran saat itu juga. Namun, tak bisa dipungkiri kadang ada rasa takut untuk melawan. Sebab ada keselamatan diri sendiri yang tetap perlu diprioritaskan.

Kadang ada ketakutan pelaku akan melakukan kekerasan fisik atau balas dendam

Rasa takut ini kadang menghampiri. Ketika ingin melawan catcalling, ada rasa gelisah pelaku akan melakukan kekerasan fisik. Terlebih bila kita jalan sendiri sementara pelaku ada beberapa orang (beraninya cuma kalau pas gerombolan aja, huh!), mau melawan sendiri kadang takut keselamatan jiwa jadi taruhannya.

Belum lagi dengan pikiran kalau-kalau pelaku bakala balas dendam. Misalnya, dia kemudian menandai jalan yang selalu kita lewati setiap harinya dan menguntit atau melakukan kekerasan. Oke, pikiran seperti ini mungkin terlalu berlebihan karena kita sudah kepalang parno dan takut. Tapi hal seperti ini pun kadang masih terbersit di benak kita.

Seringkali muncul perasaan serba salah

Pernah nggak mengalami kejadian seperti ini? Saat kita berusaha melawan atau menunjukkan kekesalan pada pelaku catcalling, kita malah ditertawakan. Tapi kalau dibiarkan saja, kita tetap jadi bahan godaan. Dalam hati ingin melawan tapi takut keadaan jadi berubah tak sesuai dengan perkiraan. Tapi kalau cuma diam saja, ada batin yang tak terima karena merasa dipermalukan. Pusing sendiri, ya.

What's On Fimela

Perlu keberanian dan kekuatan untuk melawan tindak pelecehan

Meski kadang ada rasa takut, kita tetap perlu menguatkan diri. Walau muncul rasa gelisah dan cemas, kita masih bisa melakukan sesuatu. Memang bakal butuh keberanian dan kekuatan untuk melawan tindak pelecehan apapun, termasuk catcalling. Apalagi siapa saja bisa jadi korban, tanpa memandang usia, bentuk tubuh, ataupun baju yang dikenakan, setiap perempuan bisa jadi sasaran tindak pelecehan.

Kita memang tetap perlu mengutamakan keselamatan diri. Sementara itu, kita juga perlu memiliki keberanian untuk melawan catcalling dan tindak pelecehan. Jangan sampai pelaku dibiarkan bebas berkeliaran dan merasa berkuasa. Kita bisa mencari berbagai cara untuk melaporkan atau memberi pelaku pelajaran.

Kita tak sendiri

Ya, kita tak sendiri. Masih banyak orang yang peduli dan berani bertindak tegas melawan catcalling. Bila perlu, kita bisa belajar teknik-teknik dasar bela diri untuk melindungi diri sendiri. Atau kita bisa selalu menyiapkan alat melindungi diri seperti pepper spray atau pisau lipat untuk dibawa ke manapun kita pergi sebagai jaga-jaga.

Meski kadang masih dilema dan takut bertindak tegas saat jadi korban catcalling, tapi sesekali kita perlu mencoba untuk berani bersuara. Umumnya pelaku catcalling itu hanya orang-orang pengecut yang cuma cari perhatian. Kalau kita berani menunjukkan suara dan ketegasan kita, biasanya nyali pelaku pun akan ciut dengan sendirinya. Stay strong, Sahabat Fimela!