Fimela.com, Jakarta Menjadi perhatian publik, kabar mengejutkan datang dari high brand fashion, Chanel. Seperti diumumkan oleh yayasan perlindungan hewan PETA, bahwa brand premium ini secara resmi melarang penggunakan bulu dan kulit eksotis seperti buaya, cicak, dan ular pada koleksinya.
Seperti dilansir dari situs resmi Peta.og, Selasa (4/12), PETA telah secara konsisten menyerukan kepada berbagai brand di dunia untuk memilih material tanpa kekejaman yang mengharuskan para hewan tersiksa, menderita, dan mati.
Chanel mengikuti gerakan brand lain yang sebelumnya telah melakukan langkah bebas bulu dan kulit eksotis pada koleksi mereka. Diantaranya seperti Ann Inc, Arcadia Group yang menaungi Topshop, ASOS, bebe, H&M, L Brands yang menaungi Victoria's Secret, Nike, Nine West, Overstock.com, Puma, banyak brand lainnya yang melarang penggunaan bulu dan kulit eksotis.
Sementara high end brand lainnya juga telah melakukan langkah yang sama dengan Chanel, seperti Armani, Coach, Donatella, Versace, Michael Kors, Gucci, Burberry, John Galliano, dan lainnya yang berkomitmen tidak menggunakan bulu dalam desainnya.
PETA juga berharap brand lainnya mengikuti jejak Chanel yang melakukan langkah penting dan mulai ini. Berbagai produk fashion dan aksesori tetap bisa membuat tampil stylish tanpa menyiksa hewan-hewan.
What's On Fimela
powered by
Pengganti bulu dan kulit eksotis
Kemajuan tekstil saat ini memungkin brand mendapatkan bulu imitasi dan kulit vegan dengan kualitas terbaik sehingga sangat serupa dengan aslinya. Hal ini membuat tidak ada alasan untuk membiakkan hewan dan membunuhnya hanya untuk mendapatkan bulu dan kulit untuk fashion.
PETA menghimbau high brand lainnya yang belum melakukan hal mulia ini mengikuti langkah Chanel. Sudah saatnya brand-brand beralih ke materi inovatif yang menghindarkan hewan yang tidak terhitung jumlahnya dari kematian dengan menyiksa dan menyakiti.