ID Skincare Community, Tempatnya Para Beauty Enthusiast Berbagi

Febriyani Frisca diperbarui 05 Des 2018, 19:12 WIB

Fimela.com, Jakarta Tak bisa dimungkiri jika perempuan memang erat dengan dunia kecantikan. Pun sebaliknya. Di mana ada teknologi kecantikan terbaru, di situ ada perempuan yang siap menjajalnya dengan sepenuh jiwa. Tak terkecuali para perempuan yang tergabung dalam ID Skincare Community.

Berbasis di Jakarta, ID Skincare Community menjadi sebuah wadah untuk para beauty enthusiast khususnya skincare atau perawatan kulit di Indonesia. Bukan tanpa alasan, Michelle dan Graciella, inisiator dari komunitas ini mengisahkan  latar belakang  ID Skincare Community saat ditemui di Ropang OTW, kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

“Komunitas ini dibentuk dari bulan April tahun ini, awalnya sih dari ngobrol, pengin bikin komunitas yang bahas tentang skincare, apalagi aku dan Graciella suka skincare. Awalnya yang gabung ya teman-teman sendiri," kenang Michelle.

Sebagai pegiat skincare, Michelle rupanya telah sadar akan perawatan kulit sejak SMP. Namun, kala itu Michelle baru melakukan perawatan kulit sederhana. "Aku pakai skincare dari SMP, tapi baru sekadar cuci muka pakai sabun muka remaja," imbuh Michelle.

What's On Fimela
Michelle dan Graciella. (Fotografer: Deki Prayoga/FIMELA.com)

Untuk bergabung dengan ID Skincare Community, Graciella  mengungkapkan jika tidak ada syarat khusus. "Nggak ada syarat khusus, bebas-bebas saja, tapi kami mengimbau agar anggota nggak promosi apa-apa selain skincare," jelas perempuan kelahiran 2 November  1996 ini.

"Kalau related sama skincare sih nggak apa-apa," tambah Michelle. Dara kelahiran 21 Juli 1996 ini juga di awal berdirinya ID Skincare Community, ia sempat mengalami hambatan. "Awal-awalnya kami susah cari bahan review," ujarnya.

“Di awal ID Skincare Community ini berdiri kami pikir orang Indonesia masih sedikit yang review skincare, jadi kami pertama-tama masih mix review antara reviewer dari Indonesia dan luar negeri, tapi setelah berjalan ternyata makin banyak orang Indonesia yang review,” jelas Michelle.

 

ID Skincare Community. (Fotografer: Deki Prayoga/FIMELA.com)

Untuk menjangkau lingkup ulasan skincare yang lebih luas, Michelle mengaku jika tidak ada batasan dalam mengulas skincare. "Skincare yang di-review macam-macam, tergantung skin concern orang-orang juga, nggak ada batasan harga maupun brand juga, sih," kata perempuan yang pernah memenangkan kompetisi menulis ini.

Pun soal pengulas, Michelle mengatakan jika mereka tidak menyaringnya ketat. "Kami me-repost orang-orang yang review skincare, entah itu akun reviewer atau orang biasa, karena kami ingin build community di mana kami bisa tukar informasi," ujar pemilik akun @michellesanjaya.

Graciella  mengutarakan bahwa skincare yang mereka ulas tak selalu produk yang dibeli oleh pengulas. Ada juga sponsor yang mengajukan kolaborasi produk untuk diulas oleh anggota ID Skincare Community secara jujur.

"Ada brand yang kita kolaborasi bareng, kolaborasinya ini dalam bentuk review produk, jadi kami bantu cari reviewer yang mau review produk yang ditawarkan brand tersebut, lalu kami kasih daftar nama ke brand dan mereka bisa lihat OK atau tidak buat mereka, kebanyakan, sih, micro blogger dan orang-orang biasa," jelas Graciella, yang kini berprofesi sebagai social media planner.

2 dari 3 halaman

"Buat Kulit Kok Coba-coba?"

Michelle Sanjaya, ID Skincare Community. (Fotografer: Deki Prayoga/FIMELA.com)

Mengulas banyak skincare, secara langsung membuat pengulas menggunakan banyak produk di wajahnya. Hal tersebut menimbulkan tanggapan jika seorang pengulas kerap coba-coba dengan kulitnya sendiri. Menanggapi hal tersebut, Graciella memberikan pendapatnya. Menurutnya, skincare adalah soal trial and error.

"Menurut aku pribadi, dari awal terjun ke dunia skincare aku udah tau kalau skincare is all about trial and error. Skincare itu kalau kita nggak cobain, nggak akan pernah tau hasilnya di kulit kita. Jadi mau nggak mau tetep harus coba. Makanya banyak banget kata-kata seperti 'YMMV atau Your Mileage May Vary' di setiap review, itu untuk ngingetin kita lagi karena apa yang bekerja di kulitku belum tentu reaksinya sama kaya di kulitmu, begitu pula sebaliknya," jelasnya.

Sedikit flashback, Graciella mencoba untuk menuturkan kisah awal mula ia menggunakan skincare. "Nah sebetulnya yang bikin aku berani nyoba awalnya ya karena aku mulai jerawatan lagi tapi nggak mau sembuhnya karena obat dokter, di situ akhirnya mulai cari dan coba skincare ini itu. Jujur, mamaku juga pernah ngomong soal coba-coba, tapi ya sudah nggak apa-apa, aku jawab 'kalau nggak dicoba nggak ketahuan hasilnya', pakai skincare itu jangan terpaksa, tapi memang karena kita enjoy dan senang," imbuh dara yang juga fashion blogger ini.

ID Skincare Community. (Fotografer: Deki Prayoga/FIMELA.com)

Rupanya, concern terhadap perawatan kulit tak memandang latar belakang. Di ID Skincare Community, anggotanya berasal dari beragam latar belakang. "Kami terdiri dari banyak latar belakang, ada yang dari finance, properti, ada juga yang beauty advicer, dan untuk domisili juga dari berbagai daerah, lho, tapi pada intinya kami adalah skincare junkie," jelas Michelle.

Dengan mengulas produk skincare dari berbagai negara, ID Skincare Indonesia berharap bisa menjadi platform informasi soal skincare bagi konsumen Indonesia. "Kami berharap agar orang yang butuh info review produk atau info apapun seputar skincare bisa dengan mudah menemukan di kami, targetnya adalah orang Indonesia sendiri dimana informasi itu belum tersebar merata, tapi disamping informasi, harapan ke depan adalah bantu untuk brand lokal juga berkembang dan semakin dikenal," ungkap Graciella, yang hobi discover skincare baru.

Bagi para perempuan yang ingin mencoba menggunakan skincare tapi masih ragu, dua dara asal Jakarta ini member sedikit tips. "Kenali skin type kamu apa," terang Michelle. "Mulai dari basic skincare dulu, jangan yang macam-macam. Cleanse, tone, moisturizer, and protect, karena step skincare banyak banget, kan? So, mulailah dari yang basic dulu," imbuh pemilik akun Instagram @gegeciella ini.

Ilustrasi Skincare. (Sumber foto: rawpixel/unsplash.com)

Komunitas yang diisi oleh banyak kepala, secara tidak langsung diisi oleh banyak pemikiran dan pengetahuan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, Michelle merasakan dampaknya. Tak sekadar teman baru, perempuan bernama Michelle Sanjaya ini juga mendapat ilmu baru soal skincare.

"Awalnya aku soal skincare yang penting pakai dulu, lalu dari community ini aku jadi belajar banyak, misalnya untuk mengatasi jerawat sebaiknya pakai ingredients apa, sebaiknya pakai produk apa," tutur perempuan yang kini kuliah di Bina Nusantara.

Soal skincare, Michelle tak pernah punya budget khusus. Namun, ia memastikan jika uang yang ia keluarkan tak lebih dari Rp1 juta dalam kurun waktu 3 bulan. "Di bawah satu juta, karena skincare nggak cepat habis dan bisa terpakai 3 bulan, produk yang aku pakai juga drugstore," kata perempuan yang hobi menulis ini.

3 dari 3 halaman

Pakai Skincare Sejak Muda

Felicia. (Fotografer: Deki Prayoga/FIMELA.com)

Di sisi lain, Felicia Salim, salah satu anggota ID Skincare Community, mengaku jika dirinya memiliki budget khusus untuk skincare. Kendati tak menyebut nominal, namun Felicia mengaku kerap kalap jika ada penawaran harga menarik dari skincare yang ia pakai. Lebih lanjut, Felicia juga menceritakan jika kepeduliannya terhadap kulit wajah sudah muncul sejak usia muda. "Ada budget, sih, tapi kalau lagi diskon suka lupa sama budget, yang penting stock dulu hahaha," kata Felicia seraya tertawa.

Felicia juga berbagi pengalaman dalam menggunakan skincare yang ia lakukan sejak SMP. "Kalau pakai skincare sudah dari SMP, jenisnya masih basic kayak cuci muka, lalu pakai moisturizer dan sunblock, lalu bertambah step-nya ketika kuliah, seperti tambah toner dan essence," imbuhnya.

Ilustrasi Skincare. (Sumber foto: Humphrey Muleba/unsplash.com)

Dari komunitas ini, Felicia mengaku banyak hal. Selain teman, ia mengaku lebih update soal skincare, baik produk maupun ulasan. "Karena komunitas ini dibuat orang Indonesia dan anggotanya juga orang-orang Indonesia, jadi aku bisa tahu beli produk luar di Indonesia di mana, selain itu juga kecocokan dengan kulit orang Indonesia, jadi aku merasa related," jelas pemilik akun @cestmoifel ini.

Michelle berharap, komunitas garapannya ini bisa semakin menjangkau luas skincare junkie dan memotivasi orang-orang untuk sharing soal skin concern. "Semoga semakin berkembang, makin banyak orang yang info skin concern mereka, jadi siapa tahu kita bisa saling sharing," tandas Michelle.

"Semoga informasi yang benar tentang skincare boleh tersalurkan ke teman-teman semua juga,” tambah Graciella menutup pembicaraan.

Hobi review skincare di Instagram dan punya concern terhadap kulit seperti para anggota ID Skincare Community? Jangan lupa tag mereka di @idskincarecommunity dan temukan ulasan-ulasan skincare dan pengetahuan baru soal kulit untukmu.