Curiga Tak Kunjung Haid, Wanita Ini Ternyata Terlahir Tanpa Rahim

Fimela diperbarui 04 Apr 2018, 13:00 WIB

Rebekah Knight, wanita yang kini berusia 25 tahun mengidap kondisi yang terbilang langka. Saat berusia 17 tahun ia tak kunjung haid. Tadinya ia menyangka kalau dirinya hanya telat saja dibandingkan teman-teman sebayanya. Sampai akhirnya ia kemudian menyampaikan kecemasannya itu pada ibunya, Debbie.

Seperti yang dikutip dari metro.co.uk, Rebekah kemudian pergi ke dokter umum. Sampai kemudian wanita asal Ballymoney, Irlandia Utara ini pun dirujuk ke Royal Victoria Hispital, Belfast untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasil scan MRI kemudian menunjukkan bahwa Rebekah mengidap kondisi langka yang disebut sindrom Mayer Rokitansku Hauser, yaitu kondisi di mana ia lahir tanpa vagina, serviks, atau rahim.

Kondisi tersebut memang sangat langka, di seluruh dunia kasusnya terjadi hanya pada 1 dari 5.000 wanita. Rebekah pun sangat terkejut dan begitu sedih dengan kenyataan tersebut. Yang paling menyedihkan baginya adalah ketika ia diberitahu kalau tak akan bisa mengandung anaknya sendiri nantinya. "Tapi masih ada pilihan seperti surogasi atau adopsi. Kenyataan ini tak menghalangiku untuk bisa jadi seorang ibu," papar Rebekah.

Karena indung telur Rebekah masih berfungsi normal, ke depannya masih ada kemungkinan dia bisa memiliki anak biologisnya sendiri. Meski seperti yang sudah disebutkan tadi, dia tak bisa mengandung anaknya sendiri karena tak memiliki rahim.

Setelah mendapat diagnosis tersebut, Rebekah kemudian diberitahu kalau ia hanya punya satu ginjal. Selain itu, ia juga harus menjalani operasi untuk memperbaiki vaginanya karena terlalu kecil. Meski takut dan cemas, Rebekah menjalani operasi tersebut dengan sebaik mungkin.

Musim panas tahun 2013, Rebekah menjalani dua operasi di rumah sakit Royal Victoria. Meski butuh waktu 12 hari istirahat di rumah sakit untuk pemulihan, syukurlah ia tak mengalami infeksi. Dan butuh waktu satu bulan menjalani fisioterapi untuk membuatnya bisa berjalan seperti sedia kala sebelum keluar dari rumah sakit.

"Ada saat-saat aku menyalahkan keadaan dan apakah semua ini sepadan karena butuh kerja keras yang luar biasa. Imanku memiliki peran besar dalam membantuku, juga ada banyak orang dari gereja yang mendoakanku. Aku yakin Tuhan akan menguatkanku dan membantuku melewatinya," ujar Rebekah.

Setelah keluar dari rumah sakit, Rebekah mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain yang mengalami kondisi yang sama dengannya. Selama ini, ia sendiri sudah banyak dibantu kelompok di Facebook. Kini, gilirannya untuk membantu orang lain, salah satu caranya dengan menulis buku yang berisi pengalamannya berjudul The Girl With No... , buku tersebut bisa dibeli di Amazon.

"Aku mulai menulis buku itu tahun 2015, beberapa tahun setelah keluar dari rumah sakit," kata Rebekah. Melalui bukunya tersebut, ia ingin membantu wanita lain yang mengidap kondisi yang sama dengannya. "Setelah didiagnosis, aku tak menceritakan hal ini pada siapapun dalam waktu lama, aku sangat tertutup dan tak mau bicara. Aku hanya bicara dengan keluargaku karena aku tak mau orang lain tahu."

Kini, Rebekah sudah tak merasa malu atau rendah diri lagi. Bahkan bisa berbagi cerita dengan lainnya menjadi terapi sendiri untuknya. Saat ini ia memang masih single, tapi ia berharap suatu hari nanti ia bisa menemukan jodohnya. Dia yakin akan ada orang paling tepat yang akan berada di sisinya dan menerima dirinya apa adanya.

"Berkencan jadi hal yang sulit karena tak mudah untuk menceritakan kondisiku ini, terlebih karena aku tak bisa mengandung anak. Ini bagian dari diriku, aku hanya harus menerima kenyataan. Setiap orang punya pertarungannya sendiri, dan inilah pertarunganku," ujar Rebekah. Semangat positif Rebekah ini memang sangat luar biasa, ya ladies. Apapun kondisi dan masalah yang kita hadapi sekarang, yang perlu kita lakukan adalah berusaha untuk tetap melanjutkan hidup sebaik-baiknya.

(vem/nda)
What's On Fimela