Nama saya Rismayanti saya biasa dipanggil Risma, saya adalah seorang anak SMK dengan jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Saya adalah anak piatu karena ayah dan ibu saya telah lama bercerai. Saya juga sempat mempunyai ibu tiri, akan tetapi itu hanya berlangsung kurang lebih 4 tahun, karena ibu tiri saya mengalami sakit dan akhirnya telah meninggalkan saya dan keluarga.
Saya juga seorang perempuan yang lahir di keluarga yang sangat sederhana apalagi ditambah dengan kehidupan keluarga saya yang broken. Dari hal tersebut saya selalu diajarkan untuk hidup sederhana dan mandiri. Saya tidak pernah berani merepotkan orangtua saya. Saya selalu berusaha bekerja demi memenuhi kebutuhan sekolah dan sehari-hari saya. Walaupun untuk makan saya masih meminta kepada keluarga. Saya sangat menyadari betapa besar pengorbanan ayah saya mengurus anak perempuannya tanpa dampingan seorang istri.
Melihat perjuangan ayah saya yang begitu berat, saya sebagai seorang anak perempuan yang pertama harus bisa belajar hidup mandiri dan meringankan beban ayah saya. Aktivitas kecil yang biasa saya lakukan untuk meringankan beban ayah saya adalah dengan memasak sebelum berangkat sekolah. Di sekolah saya juga harus giat belajar agar saya bisa menjadi seorang perempuan yang sukses yang bisa membanggakan orang yang saya sayangi.
Saya selalu mengingat perkataan ayah saya, yang di mana dia selalu memberikan saya semangat untuk bersekolah walaupun dengan keadaan keluarga saya yang tidak bahagia. Terkadang saya merasa sangat sedih melihat ayah saya sendiri mengurus adik-adik saya yang masih sangat kecil.
Dengan tantangan hidup saya yang sangat berat dan sebagai seorang perempuan saya harus bisa menjadi sosok yang kuat agar nantinya bisa menjadi contoh bagi kedua adik perempuan saya. Dengan kehidupan keluarga saya yang sederhana dari kecil saya sudah belajar bekerja demi kebutuhan hidup saya. Apalagi saya ingin bisa bersekolah sampai perguruan tinggi dan bekerja di luar negeri. Dari hal itu saya juga belajar menjadi seorang perempuan yang bisa hidup mandiri dan bisa menjadi penopang keluarga. Di mana dalam hidup saya, saya berjanji agar saya bisa menyekolahkan kedua adik perempuan saya. Agar mereka berdua juga bisa menjadi seorang perempuan yang tangguh dan hebat.
Selama saya ditinggal oleh ibu saya, saya mulai belajar bekerja membuat patung dan upah yang saya dapatkan awalnya memang tak seberapa. Akan tetapi, saya selalu bersyukur akan semua yang telah saya dapatkan. Dari hasil saya bekerja membuat patung akhirnya saya bisa punya tabungan sebanyak Rp6 juta dan saya juga bisa ikut study tour ke Malang bersama teman-teman sekolah saya. Padahal saya sama sekali berpikir tidak mungkin bisa melakukan semua itu. Akan tetapi dengan usaha yang besar saya yakin bisa mengubah hal yang tak mungkin menjadi mungkin. Sejak saya bekerja saya juga bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga saya. Selain bekerja membuat patung saya juga mengambil pekerjaan sambilan yang saya lakukan setelah pulang sekolah. Itu semua saya lakukan karena saya ingin bisa seperti anak perempuan yang lain yang bisa sekolah dan bisa memiliki apa yang ia inginkan.
Ketika masuk jenjang SMP saya adalah anak yang tidak pintar, saya tidak pintar dalam bidang matematika, IPA, kimia dan lain sebagainya. Hal yang paling saya sukai adalah menulis baik itu menulis cerpen, puisi dan lain sebagainya. Dari hobi saya itu akhirnya saya bisa mengikuti berbagai ajang perlombaan walaupun tak semuanya berhasil maksimal. Akan tetapi hal itu membuat saya semakin semangat untuk menulis dan saya juga pernah bercita-cita menjadi seorang penulis perempuan yang terkenal dan mempunyai banyak buku hasil karya saya sendiri. Dengan berbagai ajang perlombaan yang pernah saya ikuti ketika SMP, akhirnya saya bisa diterima di salah satu sekolah terkenal yang ada di Bali dan mendapatkan bantuan pendidikan penuh dari pemerintah. Dengan hal itu saya semakin yakin bahwa suatu saat nanti saya bisa menjadi seorang perempuan yang hebat.
Dengan kondisi yang seperti itu, saya menjadi lebih semangat dan di sekolah tersebut saya baru mampu meraih juara dalam lomba menulis Fakta Daerah Nasional. Saya telah berjanji akan berusaha belajar lebih giat lagi agar saya bisa keluar Bali karena mendapatkan juara lomba menulis.
Sejak saya SMK saya sudah tidak bekerja lagi karena saya tinggal di sekolah asrama yang di mana harus jauh dari keluarga. Dengan hal itu saya bisa mendapatkan pengalaman yang lebih sehingga saya bisa menjadi seorang perempuan tangguh yang kelak bisa menjadi tulang punggung keluarga dan tentunya bisa membanggakan ayah saya. Di mana beliau adalah orang yang paling berjasa dalam hidup saya.
Suatu saat nanti saya juga ingin berkunjung ke rumah ibu saya dan ingin membanggakan dirinya walaupun dari kecil saya sudah ditinggal pergi. Semoga kelak saya bisa menjadi seorang perempuan tangguh dan hebat, sehingga saya bisa membanggakan keluarga saya dan bisa menjadi seorang perempuan yang berguna bagi orang banyak.
- Wanita Bisa Sukses Bukan karena Keberuntungan, Tapi Ketekunan
- Puisi Menjadi Tonggak Awal Namaku Bersinar Kembali
- Belajar Bahasa Asing Mengubah Hidupku, Meski Sempat Dikira Mau Jadi TKW
- Kekurangan Fisik Bukan Lelucon, Tak Etis Dijadikan Bahan Candaan
- Karena Gerobak Ibu, Aku Bisa Meraih Gelar Sarjana Hukum