Setiap wanita punya kisah hebatnya masing-masing. Banyak inspirasi yang bisa didapat dari cerita seorang wanita. Seperti tulisan dari sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Rayakan Hari Perempuan Sedunia ini.
***
It all started from small things. Seumur hidup saya takkan pernah lupa rasanya mencicipi 'panggung' saya yang pertama. Umur saya masih sekitar 4 tahunan ketika bapak saya meminta saya menyanyikan "Pelangi-pelangi" di sebuah arisan keluarga. Saya melakukannya dengan perasaan senang sekaligus malu-malu demi melihat raut bangga bapak saya di tempat duduknya.Waktu berjalan, definisi 'panggung' pun makin meluas. Bukan hanya perkara ukuran, tapi juga pemahaman bahwa bernyanyi bukan hanya untuk menyenangkan hati saya dan bapak, melainkan juga menjadi cara saya ‘terhubung’ dengan belasan atau sekian puluh orang. Jadilah saya menemukan ‘panggung-panggung’ kecil itu di beberapa tempat, di acara sekolahan, acara natal lingkungan rumah, juga di gereja. Siapapun kamu yang suka bernyanyi pasti paham bagaimana rasanya melihat senyum di wajah orang lain ketika mereka mendengar kita bersuara.Dalam buku catatan saya saat SMA, menjadi penyanyi adalah satu dari sekian mimpi yang saya tulis. Saya membayangkan suatu hari bisa memegang album fisik sendiri dan bernyanyi di depan lebih banyak orang yang pernah saya temui. Apa yang tadinya hanya imajinasi kemudian mulai mewujud nyata. Mulai dari publikasi sederhana di pojok salah satu koran Medan sewaktu saya menjadi conductor paduan suara. Juga lolos audisi menjadi anggota Vokal Grup di Universitas Indonesia.
Kapasitas saya dilatih dan diperlebar serta kepercayaan diri saya lamat-lamat dipupuk. Bersama teman-teman vokal grup, kami mulai mengikuti kompetisi di beberapa tempat dan kota. Salah satu yang melebihi ekspektasi adalah ketika kami beroleh medali emas di kompetisi vokal grup di Korea. Bagi saya yang berasal dari latar belakang keluarga sederhana, berkatnya jadi terasa berlipat ganda. Saya bukan hanya menjadi orang pertama di keluarga yang bisa keluar negeri, tetapi saya pergi dengan mengerjakan sesuatu yang saya cintai, dan pulang dengan mengharumkan nama bangsa.Dari situ pintu-pintu lainnya pun terbuka. Saya sempat rekaman secara profesional dan akhirnya tahu sensasinya memegang album fisik dengan nama saya tercantum sebagai salah satu penyanyi. Tahun 2017 lalu, saya juga menjadi pengisi acara di sebuah konser besar di Jakarta, sepanggung dengan beberapa penyanyi idola saya semasa kecil.
(vem/nda)