Mendapatkan pekerajaan memang bukan hal yang mudah, ledies and moms. Apalagi kalau kamu ingin pekerjaanmu sesuai dengan passion, pasti bakal lebih susah lagi. Banyak orang sering gonta-ganti pekerjaan karena kurang cocok di tempatnya bekerja. Banyak juga yang akhirnya resign dengan alasan-alasan tertentu.
Resign dari perusahaan merupakan keputusan tiap-tiap individu. Keputusan untuk resign boleh diajukan apabila itu menjadi jalan terbaik bagi Anda.
Namun, apakah Anda benar-benar ingin resign? Kapan waktu yang tepat untuk mengajukan resign? Baca jawabannya yang dikutip dari Cermati.com berikut ini:
1. Bila Batin Tertekan
Bekerja harus dilandasi dengan rasa senang atau bahagia, bukan rasa tersiksa. Apabila pekerjaan di kantor membuat Anda merasa membuat batin tertekan, ini pertanda kalau sudah harus segera resign.
Merasa batin tertekan karena pekerjaan menumpuk itu wajar. Sebab Anda bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai deadline.
Namun, batin yang tertekan terus-menerus, terutama dari pihak internal perusahaan, harus disikapi dengan bijak. Daripada Anda stres dan sakit-sakitan, lebih baik ajukan resign dan cari pekerjaan lain.
2. Jenjang Karier Mentok Sampai di Situ
Karier tetap stagnan disebabkan beberapa faktor. Salah satunya karena kinerja karyawan yang belum maksimal. Apabila sudah meningkatkan kinerja, tapi hasilnya tetap nihil, itu berarti karier Anda di perusahaan sudah mati. Apa pun perubahan yang Anda lakukan tidak akan dipandang baik oleh atasan.
Kalau kondisi di atas menimpa diri Anda, ada baiknya ajukan resign ke perusahaan daripada bertahan, tapi sama sekali tidak dihargai atasan. Ada saatnya kinerja seorang karyawan akan menurun.
Namun, jika karyawan sudah memperbaiki kesalahannya dan berupaya sebaik mungkin, sudah seharusnya upaya tersebut dihargai dengan promosi jabatan.
3. Pekerjaan Selalu Menimbulkan Cekcok dalam Keluarga
Masalah rumah sebaiknya tidak boleh dibawa ke kantor. Sebaliknya, masalah kantor tidak boleh dibawa ke rumah. Kenyataannya, banyak orang yang melampiaskan amarahnya ke rumah sehingga rumah tangganya menjadi hancur berantakan.
Menyeimbangkan urusan kantor dengan urusan pribadi tidak mudah, apalagi bagi Anda yang bekerja seharian di kantor. Namun, jangan sampai urusan kantor dibawa ke rumah yang berakibat Anda cekcok dengan keluarga nantinya.
Manfaatkan sisa waktu untuk menciptakan suasana keluarga yang rukun dan damai.Apabila Anda tidak mampu mengubah sikap, lebih baik ajukan resign daripada hubungan antaranggota keluarga menjadi tidak harmonis.
Ingat, keluarga tetap menjadi nomor satu karena kebahagiaan tanpa batas hanya bisa didapatkan dalam keluarga.
4. Ada Tawaran yang Bikin Mengucapkan “Wow”
Mendapat tawaran kerja di berbagai perusahaan tentu sangat menyenangkan. Namun, apa yang harus Anda lakukan jika seseorang menawarkan kerja sementara Anda sudah memiliki pekerjaan? Tidak perlu diambil pusing.
Jika tawaran kerja yang baru ternyata lebih baik dibandingkan pekerjaan saat ini, terima tawaran tersebut dengan senang hati.
Berpindah-pindah perusahaan merupakan hal yang wajar bagi setiap pekerja. Sebab semua orang selalu menginginkan yang terbaik, termasuk Anda. Manfaatkan kesempatan yang ada di depan mata dan jadikan peluang untuk perkembangan karier Anda di masa depan.
Bagaimana dengan perusahaan lama? Anda bisa mengajukan resign dengan cara yang berkenan dengan alasan yang jelas.
5. Sudah Terima THR dan Bonus
Momen pembagian THR dan bonus tidak boleh dilewatkan sedikit pun. Momen ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu karena jumlah THR yang dibagikan sama dengan satu kali gaji.
Belum lagi ditambah bonus, akan banyak yang diterima nanti. Apabila THR belum dibagikan, tunda dulu rencana untuk mengajukan resign. Sebaliknya, apabila THR sudah diterima, persiapkan diri untuk mengajukan resign dari perusahaan.
THR ini sangat penting karena dapat digunakan sebagai modal untuk membuka bisnis jika Anda benar-benar ingin resign dari perusahaan.
6. Sudah Mendapat Pengganti yang Tepat
Permohonan untuk resign tidak diberikan begitu saja oleh pihak perusahaan. Anda harus memenuhi aturan yang berlaku. Salah satunya adalah mencari seseorang yang dapat menggantikan posisi Anda setelah resign nanti.
Cari pengganti yang tepat agar amanah yang diberikan perusahaan dapat dilanjutkan oleh karyawan pengganti. Satu hal yang perlu Anda hindari yaitu menghilang secara mendadak dari perusahaan. Tindakan ini akan membuat nama baik Anda tercoreng sampai kapan pun.
Ajukan Resign pada Momen yang Pas
Keinginan untuk resign dilatarbelakangi banyak faktor. Jika salah satu faktornya adalah karena kenyamanan kerja, Anda boleh mengajukan resign. Intinya, ajukan resign pada momen yang pas. Perhatikan poin-poin di atas agar keinginan untuk resign tidak merugikan diri sendiri.
Ada nggak ladies and moms di sini yang sedang galau mau resign? Boleh dong berbagi ceritanya di kolom komentar.
Sumber: Liputan6.com
(vem/dew)