Waspadai 8 Pertanyaan Sensitif yang Sering Muncul Saat Wawancara Kerja

Fimela diperbarui 16 Mar 2018, 13:00 WIB

Ladies, pernah nggak kamu merasa deg-degan parah saat akan wawancara kerja? Untuk bisa lebih lancar dan rileks menjalani wawancara kerja, memang penting untuk melakukan persiapan dengan baik. Saat ini kita bisa menemukan banyak artikel terkait strategi pencairan kerja dan teknik wawancara untuk mengesankan para perekrut. Namun yang belum banyak adalah sumber daya yang berhubungan dengan hak pencari kerja.

Meskipun tak semua negara punya undang-undang yang tepat untuk melindungi hak-hak karyawannya, fokus yang berkembang pada praktik ketenagakerjaan yang setara telah menghasilkan momentum global untuk memerangi praktik perburuhan yang tidak sesuai. Di Asia, undang-undang ketenagakerjaan untuk masing-masing negara melindungi karyawan dan pencari kerja dalam berbagai tingkat namun memiliki prinsip serupa, terutama melindungi kesetaraan gender dan memberikan kesempatan kerja yang setara. Kebijakan semacam itu telah membuat beberapa pertanyaan wawancara kerja tidak sesuai, bahkan ilegal. Wah, hal ini bisa sangat merugikan para pencari kerja ya.

Dan sementara kita mungkin ingin melakukan yang terbaik saat wawancara, namun sama pentingnya bagi kita untuk melindungi hak privasi kita dan tetap melakukan wawancara dengan pertanyaan terbatas yang sesuai dengan kemampuan kita untuk memenuhi persyaratan pekerjaan dan bukan hal lainnya. Berikut adalah sembilan pertanyaan wawancara kerja yang tidak sesuai dan cara yang tepat untuk menanganinya seperti yang dilansir dari Jobstreet.com. Yuk, kita simak satu per satu sebagai bekal untuk bisa sukses dan berhasil dalam wawancara.

1. "Berapa usia Anda?"
Ini mungkin tampak seperti pertanyaan yang biasa untuk diajukan, namun masalahnya adalah jika usiamu malah memengaruhi kemampuanmu untuk melakukan pekerjaan, dan informasi ini sama sekali tidak ada hubungannya dalam wawancara. Untuk menanggapinya, kamu dapat membelokkannya dengan sebuah lelucon seperti, “Cukup tua untuk bisa menyetir!” dan menertawakannya. Mudah-mudahan pewawancara akan mendapatkan petunjuk dan melanjutkan pertanyaannya.

2. "Apakah Anda lajang atau sudah menikah?"
Beberapa perekrut mengira sangat normal untuk menanyakan status perkawinan kandidat calon pegawai, tapi sekali lagi, ini bukan urusan mereka. Dalam situasi ini, kamu sebagai pihak yang diwawancara punya hak untuk mengatakan, “Saya lebih memilih untuk tidak mendiskusikan kehidupan pribadi saya, tapi saya lebih dari senang untuk membicarakan pengalaman dan keterampilan saya.”



3. "Apakah suku Anda?"
Pertanyaan ini mungkin kesannya biasa tapi sebenarnya terbilang cukup sensitif. Agar tetap netral, jawablah dengan menyebutkan kewarganegaraanmu dan beritahu pewawancara bahwa kamu memiliki kuasa hukum untuk bekerja di negara ini. Jika pewawancara bertahan, kamu mungkin harus memberitahunya dan mengatakan bahwa kamu tidak melihat bagaimana hal itu mempengaruhi kemampuanmu untuk melakukan pekerjaan, tapi tetap gunakan nada ramah ya.

4. "Apakah Anda punya anak atau berencana memilikinya di masa depan?"
Nah ini nih yang mungkin sering ditanyakan pada pelamar wanita. Salah satu cara cerdas untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan mengembalikannya kepada perekrut dan menanyakan apakah perusahaan memiliki masalah dengan karyawan yang memiliki keluarga. Tapi jangan bersikap sinis, pertahankan nada bicaramu tetap ramah dan mudah diwawancara. Hal Ini akan membuat pesan tersampaikan dengan jelas.

5. "Apakah Anda religius?"
Jawablah dengan mengungkapkan pernyataan yang kira-kira maksudnya begini, “Hei, bukankah kita harus menjauh dari topik sensitif seperti agama dan politik selama pertemuan bisnis?” Jelaskan juga dengan bahasa yang ringan tapi tetap tegas bahwa pertanyaan tersebut sama dengan membunuh dua burung dengan satu batu (mendapatkan dua hal sekaligus – ini mengalihkan pertanyaan dan memastikan pewawancara selanjutnya tidak bertanya tentang politik!

6. "Partai politik mana yang Anda dukung?"
Lihat poin 5.

7. "Apakah Anda merokok atau minum?"
Cobalah menjawab dengan, “Apakah Anda memerlukan perokok atau peminum untuk pekerjaan ini?” Dengan tatapan bingung di wajah Anda untuk menyampaikan keingintahuan yang tulus. Mungkin kamu akan tersinggung dengan pertanyaan ini tapi tetap cobalah untuk bersikap tenang, ya ladies.

8. "Apakah Anda memiliki cacat?"
Untuk merespon pertanyaan ini, kamu bisa mengatakan, “Tidak ada yang akan mempengaruhi kemampuan saya untuk melakukan pekerjaan itu,” yang akan menjawab pertanyaan tersebut tanpa mengungkapkan rincian pribadi yang belum siap kamu bagikan.

So, ladies tetap waspadai pertanyaan-pertanyaan tak terduga yang kerap muncul saat wawancara kerja ini. Selain itu, dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pewawancara kerja ini kamu juga bisa mengetahui budaya dan visi misi yang diusung oleh perusahaan tersebut. Terlepas dari itu semua, semoga kamu bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang benar-benar kamu inginkan. Good luck!




(vem/nda)