Setiap wanita punya kisah hebatnya masing-masing. Banyak inspirasi yang bisa didapat dari cerita seorang wanita. Seperti tulisan dari sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Rayakan Hari Perempuan Sedunia ini.
***
Aku ingin menceritakan kisahku, tapi sebetulnya aku belum dapat dikatakan sukses hanya masih proses belajar menuju sukses. Aku besar di keluarga yang amat sayang denganku. Hanya saja memang bisa dibilang ibu, bapak juga kakak (yang usianya 8 tahun lebih tua dariku) sangat protektif akan pergaulan sekitarku.
Sampai akhirnya aku lulus kuliah dan ingin bekerja layaknya wanita karier yang selalu aku idamkan seperti ibuku. Beliau bisa bekerja sekaligus mengurus rumah tangga juga membimbing aku dan kakakku dengan baik, beliau panutanku.
Aku mulai full bekerja sebagai fisioterapis di klinik hingga kini dapat bekerja di sebuah rumah sakit negeri. Namun, tiba-tiba datanglah gejala pusing juga sering pingsan yang biasanya terjadi kalau aku sudah teramat capek. Pernah suatu ketika saking capeknya malam hari saat tertidur aku terkena kejang semenit. Ibuku panik pas kebetulan aku tidur dengan beliau. Paginya aku langsung dibawa ke RS untuk pemeriksaan dan diharuskan dirawat istirahat.
Berbagai pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui sebabnya dan sudah terdiagnosa. Dokter menyarankanku untuk minum obat penghilang kejang selama dua tahun. Deg! "Dua tahun itu waktu yang nggak sebentar, Dok," kataku dalam hati. Tapi demi bisa kembali sehat akhirnya kulakukan, tak kerasa sudah dua tahun dan akhirnya aku menikah dengan lelaki pilihanku.
Selang 5 bulan kemudian aku hamil. Sungguh amat bahagia diberi kado terindah dari Allah. Setelah melahirkan aku merasakan jadi ibu. Mengurus anak bayi, memandikannya, menyusuinya, tengah malam bangun untuk menyusui dan meredam tangisannya. Sungguh amat bahagia sekaligus seru.
Selain sibuk kerja, kini aku juga menjalankan tugas sebagai ibu dan istri. Di rumah, bayiku dengan eyangnya (ibuku). Namun, kejadian buruk itu terjadi lagi. Suatu hari saat aku kelelahan, aku mengalami kejang selama beberapa detik. Parahnya lagi, kali ini di sebelahku ada bayi kecilku. Ia menangis keras. Suamiku yang mendengarnya langsung masuk ke kamar dan aku sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Suamiku langsung menghubungi dokter dan dokter bilang kalau dosis obatnya ditambah dan harus diulang kembali dua tahun lagi.
Kali ini aku benar-benar ingin sembuh total demi bayiku juga suamiku. Aku menyadari menjadi seorang ibu juga wanita karier itu tidak mudah apalagi ada sakit sepertiku yang tidak boleh terlalu lelah. Dan aku masih dalam proses belajar. Semoga aku bisa terus menginspirasi orang sekitar termasuk bayiku nanti. Aku yakin aku bisa melewati ini semua hingga sembuh total dan membesarkan anak-anakku dengan baik juga bahagia bersama keluarga kecilku.
- Aku Memilih Lanjut Kuliah, karena Tak Mau Beranak Dua di Usia Muda
- Tuhan Memberi Sakit Bukan karena Benci, Tapi Ia Sebenarnya Sedang Mengasihi
- Meski Bukan Lulusan Kampus Negeri Terbaik, Aku Berhasil Jadi PNS
- Keberuntungan Akan Berpihak pada Orang yang Sudah Bekerja Keras
- Punya Suami Pemalas, Ria Berjuang Hidupi Anaknya dengan Jadi Driver Ojek
(vem/nda)