Meski Bukan Lulusan Kampus Negeri Terbaik, Aku Berhasil Jadi PNS

Fimela diperbarui 15 Mar 2018, 11:15 WIB

Setiap wanita punya kisah hebatnya masing-masing. Banyak inspirasi yang bisa didapat dari cerita seorang wanita. Seperti tulisan dari sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Rayakan Hari Perempuan Sedunia ini.

***

Tidak ada yang mustahil.
Insyaallah perjuangan yang terus menerus dan doa ibu yang berjalan beriringan akan membuahkan hasil.

Nama saya Fina, saya adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Bapak saya adalah seorang pensiunan pegawai negeri sipil sedangkan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Semenjak saya kecil saya sangat mengidolakan kakak saya, apapun sekolah yang dimasuki oleh kakak saya, saya ingin masuk ke tempat yang sama. Terpaut perbedaan usia lima tahun antara saya dan kakak saya tidak menguburkan niat saya untuk selalu masuk ke sekolah yang sama dengan kakak saya.

Semenjak TK  hingga SMA, saya berhasil masuk ke sekolah yang sama dengan kakak saya, bangga rasanya. Dan ketika saat itu pun tiba, kenyataan pahit harus saya alami, saya tidak lolos Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) untuk masuk ke perguruan tinggi negeri yang sama dengan kakak saya. Saya menangis, saya kecewa bukan kepalang, akhirnya saya tetap berusaha dengan mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), dan sayangnya keberuntungan pun belum menghampiri saya. Akhirnya dengan setengah hati saya akhirnya masuk ke perguruan tinggi swasta.



Saya berusaha dengan sepenuh hati belajar walaupun bukan di perguruan tinggi negeri yang sama dengan kakak saya, saya berusaha agar mendapatkan nilai yang baik, walau bukan terbaik, namun setidaknya nilainya memuaskan saya dan juga bisa membanggakan kedua orang tua dan juga kakak saya. Akhirnya saya pun lulus dengan memuaskan, wisuda saya dihadiri oleh keluarga saya.

Dan masih saja, saya ingin mengikuti jejak Kakak saya untuk bisa masuk menjadi pegawai negeri sipil. Kakak saya telah berhasil masuk menjadi PNS, dan itu adalah impian yang sama bagi saya untuk bisa menjadi PNS juga.

Saya masih ingat, ketika itu tahun 2006 saya mencoba tes masuk salah satu kementerian, dan saya gagal untuk masuk. Sambil menunggu lowongan saringan masuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun berikutnya saya pun masuk menjadi karyawan salah satu bank swasta di Jakarta.



Tahun 2007 saya pun mencoba kembali peruntungan saya untuk menjadi CPNS, dan nasib kurang baik dialami saya untuk kedua kalinya, saya gagal. Saya sedih, saya terkadang suka iri dengan Kakak saya, yang nasibnya sangat bagus. Namun saya tidak boleh iri terhadap Kakak saya, saya yakin dengan usaha dan kerja keras yang maksimal saya akan bisa mencapai mimpi saya.

Dan pada akhirnya di akhir tahun 2008, berkat perjuangan saya yang tak berhenti di satu titik serta doa yang tidak henti dari ibunda saya, saya yang awalnya sudah akan kecewa untuk ketiga kalinya, ternyata miracle does exist. Telepon dari salah satu kementerian di Jakarta mengabari bahwa saya diterima menjadi CPNS. Alhamdulillah.

Dari sanalah saya belajar bahwa jangan pernah menyerah untuk mencapai impianmu, dan doa yang ikhlas dari diri pribadi dan orang-orang terdekatmu, terutama doa ibu yang mujarab, insyaallah diijabah.

Sekarang alhamdulillah saya telah berkeluarga dan telah pindah instansi ke Bogor, kota kelahiran saya, dan tetap menjadi PNS yang menjadi impian saya sejak lama.

Benar kata pepatah bahwa perjuangan itu tidak akan pernah usai hingga kita menutup mata. Hingga kini pun saya telah memiliki satu orang anak, saya masih berjuang. Berjuang untuk mendapatkan rejeki yang berkah dalam bekerja menjadi seorang PNS, berjuang menjadi seorang istri yang baik, dan berjuang menjadi ibu yang baik pula, berjuang menjadi anak yang baik dan berbakti pada orang tua. Dan berusaha menjadi pribadi yang baik di mata Yang Maha Kuasa.

Semoga umur saya cukup untuk bisa membahagiakan mereka semua. Aamiin.
Semoga pengalaman saya bisa menginspirasi.






(vem/nda)
What's On Fimela