Bagi kamu yang senang travelling, pasti sudah tidak asing lagi dengan komunitas Couchsurfing. Komunitas yang didirikan para traveler di seluruh dunia ini, memang sangat membantu kita dalam menemukan tempat tinggal tanpa harus membayarnya.
Tentu hal tersebut membuat kita berpergian ke luar kota dan ke luar negeri menjadi semakin hemat. Saat ini, jumlah anggota mereka sudah mencapai lebih dari belasan juta orang di lebih dari 200 ribu kota di dunia, termasuk Jakarta.
Bukan hanya memberikan tempat tinggal secara gratis, Couchsurfing khususnya di Jakarta sering mengadakan berbagai kegiatan seperti berbagi untuk orang-orang yang membutuhkan. Salah satunya adalah kegiatan yang baru dilakukan di awal Maret 2018 ini. Komunitas ini memilih Rumah Amalia, sebagai rumah belajar bagi anak yatim dan duafa, sebagai tempat mereka melakukan kegiatan sosial yang bermanfaat.
“Ini event sosial kita yang ketiga. kita juga mau berbagi ke tempat-tempat dan dengan teman-teman yang kurang beruntung," ujar Ambassador Couchsurfing Jakarta, Steve Krisyanto, saat ditemui di Rumah Amalia, Tangerang, Sabtu (3/3).
Selain menyumbangkan sejumlah uang dan makanan, anggota Couchsurfing Jakarta juga berbagi ilmu pengetahuan untuk anak-anak asuh di Rumah Amalia.
Pendiri Rumah Amalia, Agus Syafi'i, mengatakan, kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk membuka jendela pengetahuan anak-anak tentang keberagaman negara-negara di dunia, dengan berbagai cerita dan pengalaman anggota komunitas yang disampaikan pada anak-anak Rumah Amalia.
"Ini termasuk bagian dari pola terapi buat anak-anak. Dengan kegiatan ini, kepercayaan diri anak-anak mudah-mudahan bisa terbangun. Harapan kami, mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi siapapun, menebarkan kebaikan, dan hal-hal yang positif," papar Agus.
Selain anggota Couchsurfing Jakarta, adapula beberapa anggota lainnya yang berasal dari Turki, Ukraina, India, hingga Belanda.
“Para anggota Couchsurfing dari luar negeri tertarik dengan kreasi daur ulang barang bekas, seperti kreasi bunga dan vas bunga dari sedotan atau kerajinan lain dari bahan baku kulit jagung maupun bawang putih. Mereka sangat senang handmade seperti itu, jadi mereka belajar,” tutup Agus.
- Dapatkan Barang Fashion Olahraga Preloved dengan Harga Miring di Sini
- HeForShe Run, Karena Pria Juga Berperan Untuk Kesetaraan Wanita
- Butuh 30 Persen Kandungan Plastik untuk Membuat Tas Serba Guna
- Serunya Piknik Jagoan Bersama Sahabat Anak Kanker
- Ladies, Yuk Nonton Film Festival Gratis di PIFF
- 250 Pasang Sneakers Dibagikan di Jakarta Sneakers Day