Review Novel The Chemist – Stephenie Meyer (Penulis Terlaris Seri Twilight)

Fimela diperbarui 03 Mar 2018, 19:30 WIB

Judul: The Chemist (Sang Ahli Kimia)
Penulis: Stephenie Meyer
Alih bahasa: Monica D. Chresnayani dan Iingliana
Editor: Devi Chyntia
Ilustrasi sampul: Martin Dima
Cetakan kedua, Februari 2018
Diterbitkan pertama kali oleh PT Gramedia Pustaka Utama

Sebagai mantan agen, ia menyimpan rahasia tergelap agensi yang membuatnya menjadi incaran pemerintah Amerika. Mereka ingin ia mati.

 

Ia hidup dalam pelarian selama hampir tiga tahun. Tak pernah menetap di tempat yang sama dan selalu bergonta-ganti nama. Satu-satunya orang yang ia percaya telah mereka bunuh.

Tetapi mereka selalu gagal membunuhnya karena ia agen terbaik di bidangnya—sang ahli kimia.

Ketika seseorang menawarkan jalan keluar, ia sadar itulah kesempatannya untuk mengakhiri semua ini. Tetapi itu berarti ia harus menerima satu pekerjaan terakhir dari mantan atasannya. Dan ketika mempersiapkan diri menghadapi pertarungan terhebat dalam hidupnya, ia jatuh cinta pada pria yang membuat semuanya semakin rumit. Kini, ia terpaksa menggunakan bakat uniknya sebagai ahli kimia dengan cara yang tak pernah ia bayangkan.

***
Juliana Fortis yang kemudian lebih sering dikenal sebagai Alex merupakan seorang mantan agen. Meski sudah tak lagi bekerja untuk pemerintah Amerika Serikat sebagai agen, hidupnya tak bisa tenang. Setiap hari ia selalu dihantui rasa takut. Rasa takut dibunuh dan diburu. Bahkan untuk tidur di malam hari pun, dia harus memasang pengaman berlapis-lapis termasuk tidur dengan posisi dan situasi yang paling tidak nyaman. Sampai kemudian mantan pimpinannya, Carston menawarkan sebuah perjanjian. Perjanjian yang bila disepakati dan berhasil nantinya akan membuat hidup Alex lebih tenang tanpa ada yang memburu atau berusaha membunuhnya lagi.

Bisa dibilang Alex adalah aset yang berharga. Dia seorang agen yang memiliki kemampuan di bidang kimia. Sangat diandalkan dan dipercaya menjalankan tugas sebagai interogator. Dengan menggunakan cairan suntikan racikannya, ia bisa membuat sandera buka mulut dengan lebih cepat dan tanpa banyak perlawanan.

Sejak Dr. Joseph Barnaby, mentor juga rekan kerjanya dibunuh, Alex ikut diburu. Ia dianggap telah mengetahui sebuah rahasia yang berbahaya. Dalam pelariannya dan usahanya untuk bertahan hidup, Alex terus mencari tahu sebenarnya rahasia apa yang dimaksud, rahasia apa yang seharusnya tak diketahui tapi bocor padanya sampai ia dijadikan target pembunuhan selanjutnya?

Dalam tugas terakhirnya, Carston meminta Alex untuk menaklukkan pria bernama Daniel Nebecker Beach yang diyakini berkomplot dengan Enrique de la Fuentes. Daniel diduga menjadi pembawa dan penyebar virus influenza berbahaya TCX-1. Namun, siapa sangka dalam usahanya menculik dan menginterogasi Daniel, sesuatu yang tak terduga terjadi. Daniel jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Alex. Alex pun merasakan sesuatu yang berbeda di pertemuan pertamanya (lebih tepatnya usaha penculikannya) itu. Tapi tugas tetaplah tugas, Alex harus tetap profesional menjalankan perintah karena menurut dokumen yang diterimanya, Daniel adalah orang yang berbahaya.

Ia hidup, ya, dan ia berjuang mati-matian untuk tetap hidup, namun pada malam-malam saat ia sangat letih terkadang ia bertanya-tanya dalam hati apa yang sebenarnya yang ia perjuangkan. Apakah kualitas hidup yang dijalaninya sekarang ini cukup berharga untuk diperjuangkan sedemikian rupa? Bukankah justru menenangkan bila ia tidak bisa memejamkan mata dan tak membukanya lagi? Bukankah kehampaan kelam dan hampa sedikit lebih baik daripada teror yang terus-menerus serta perjuangan yang tiada henti?
(hlm. 12)

Sungguh aneh bagaimana Daniel yang sudah disiksa tak mau buka mulut. Padahal dari foto-foto yang dipegang Alex, jelas ada sosok Daniel di sana. Ada bukti keterkaitan Daniel dengan Enrique dan membuatnya sebagai seorang pembunuh massal bayaran. Atau jangan-jangan Daniel adalah seorang psikopat berkepribadian ganda? Di satu sisi dia seorang guru biasa tapi di sisi lain adalah pembunuh mengerikan?

Sampai satu demi satu fakta kemudian terungkap. Alex dijebak. Terlebih ketika muncul Kevin Beach yang tak lain adalah saudara kembar Daniel. Kevin yang tadinya sudah dianggap mati ternyata masih hidup. Dia adalah seorang mantan agen CIA dan sama diburunya seperti Alex. Fakta ini juga mengejutkan Daniel.

Alex dan Kevin diibaratkan seperti dua kalajengking di dalam stoples. Mereka diadu, salah satu dari mereka akan mati, atau bahkan kalau bisa keduanya harus mati bersamaan. Mereka sama-sama sedang diburu. Mereka harus bisa melakukan sesuatu untuk bisa tetap bertahan hidup, tapi tak bisa dipungkiri bahwa Alex dan Kevin belum bisa langsung saling mempercayai satu sama lain.

 

Benarkah hidup yang sehari-hari diwarnai teror dan kesepian merupakan pilihan yang lebih baik? Memang lebih aman, ya, tapi tetap diburu. Dalam banyak hal, bukankah hidupnya yang baru dan lebih berbahaya ini justru lebih bermakna?
(hlm. 353)

Alex, Daniel, dan Kevin pun melakukan berbagai cara untuk bisa menemukan biang keladi dan apa yang sebenarnya terjadi dengan jebakan-jebakan yang mereka terima. Apa yang sebenarnya sedang direncanakan oleh Carston? Kenapa pula Kevin harus dianggap sudah tewas tiga tahun sebelumnya? Apakah justru pemerintah sedang menyembunyikan sesuatu?

The Chemist mengangkat sosok Alex sebagai wanita yang tangguh dan kuat. Sebagai ahli kimia, dia bisa membuat berbagai macam formula istimewa. Seperti Tryptamine, serum kebenaran yang bisa memberi efek esktasi dan mimpi yang menyenangkan. Ada juga obat Survive yang efeknya lebih hebat dari adrenalin. Juga campuran dextroamphetamine dan opioid, formula yang bisa membuat tubuh tetap berfungsi walaupun sudah tertembak. Formula-formula buatannya inilah yang diandalkan agar tidak terbunuh dan bisa membuat sandera mau membuka mulut saat diinterogasi.

Novel ini mengajak pembaca untuk mengikuti aksi demi aksi mengagumkan Alex bertahan hidup sekaligus melindungi pria yang dicintainya, Daniel. Meski dirundung banyak dilema, Alex mencoba untuk terus melakukan semua yang ia bisa untuk hidup lebih baik. Interaksi Alex dan Kevin yang awalnya terus berselisih dan berdebat juga memberi keseruan sendiri. Bahkan ada obrolan-obrolan kocak yang mereka lakukan bersama. Tak ketinggalan juga hubungan Daniel dan Kevin sebagai saudara kembar yang meski sering berdebat tapi tetap berusaha saling melindungi.

Meski judulnya The Chemist (Sang Ahli Kimia), tak banyak urusan soal laboratorium kimia atau eksperimen formula yang dibahas di novel ini. Lebih menyoroti kehidupan Alex si ahli kimia, interogator handal, dan juga agen dengan bakat istimewa yang telah berhasil lolos dari beberapa percobaan pembunuhan. Kisah asmaranya dengan Daniel pun menghadirkan kesan tersendiri dengan adanya pertaruhan nyawa di dalamnya.

Buat kamu penggemar karya-karya Stephenie Meyer, novel ini bisa memberi pengalaman membaca yang berbeda. Cukup seru mengikuti adegan demi adegan heroik yang dilakukan Alex. Juga ikut dibuat terkejut dengan satu per satu fakta yang kemudian terungkap dari mantan pimpinan Alex dan adanya konspirasi terselubung di dalamnya.

(vem/nda)