Review: Novel One of Us is Lying (Satu Pembohong) - Karen M. McManus

Fimela diperbarui 02 Mar 2018, 19:30 WIB

Judul: One of Us is Lying (Satu Pembohong)
Penulis: Karen M. McManus
Penerjemah: Angelic Zaizai
Penyunting: Mery Riansyah
Penyeleras Aksara: Midya N. Santi
Perancang sampul: sofianiartworks@gmail.com
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

 Senin sore, lima murid memasuki ruang detensi.

Bronwyn, si genius, nilai akademis sempurna dan tidak pernah melanggar peraturan.
Addy, si cewek populer, gambaran sempurna pemenang kontes kecantikan.
Nate, si bandel, dalam masa percobaan karena transaksi narkoba.
Cooper, si atlet, pelempar bola andalan tim bisbol dan pangeran di hati semua orang.
Dan Simon, si orang buangan, pencipta applikasi gosip terdepan mengenai kehidupan Bayview High.

Namun sebelum detensi berakhir, Simon tewas. Menurut para penyidik, kematiannya disengaja. Apalagi kemudian ditemukan draft artikel gosip terbaru untuk ditayangkan pada Selasa, sehari setelah kematian Simon. Gosip heboh tentang empat orang yang berada dalam ruangan detensi bersamanya.

Mereka berempat dicurigai, dan semuanya punya rahasia terpendam. Salah satu di antara mereka pasti ada yang berbohong.

***

Dituduh sebagai pembunuh teman sendiri? Terus dicurigai dan diburu media setiap hari? Wah, pasti hidup rasanya tak tenang ya. Inilah yang dirasakan oleh Nate, Abby, Bronwyn, dan Cooper. Berawal dari ketika mereka dan temannya Simon dipanggil ke ruangan Mr. Avery karena ketahuan membawa ponsel di tas mereka. Mereka semua menyangkal atas tuduhan tersebut. Tapi tetap saja Mr. Avery mengumpulkan mereka di ruang detensi. Sampai kemudian terjadilah tragedi tersebut.

Simon tewas karena alergi yang mematikan. Karuan saja seisi sekolah heboh. Nate, Abby, Bronwyn, dan Cooper yang berada satu ruangan dan menyaksikan sendiri detik-detik terakhir kematian Simon pun langsung dicurigai. Apakah salah satu dari mereka yang menjadi penyebab kematian Simon? Apakah ada hal mencurigakan yang terjadi sebelum Simon tewas? Apa yang sebenarnya terjadi di ruang detensi tersebut?

Bila seantero sekolah mulai memusuhimu, kau membutuhkan seseorang di pihakmu.
(hlm. 160)



Kehidupan Nate, Abby, Bronwyn, dan Cooper pun langsung berubah drastis. Semasa hidupnya, Simon dikenal sebagai pencipta aplikasi gosip About That, yang berisi berbagai macam gosip serta aib penghuni sekolah. Melalui situs itu, Simon kerap menciptakan sensasi karena mengungkap hal-hal yang seharusnya tak boleh jadi konsumsi publik. Meski banyak yang menghujatnya atau marah padanya, tapi tetap saja kabar-kabar yang ia sebarkan itu lebih banyak benarnya. Dari situ saja bisa diketahui bahwa banyak yang tak menyukai Simon. Banyak yang memiliki motif untuk mengenyahkan Simon, termasuk keempat remaja yang satu ruangan di akhir kematiannya tersebut.

Kematian Simon sangat mencurigakan. Mulai dari hilangnya obat anti alergi yang biasanya selalu tersedia di ruang kesehatan, hilangnya botol minum Simon, dan juga tentang tuduhan adanya ponsel di dalam tas. Terlebih ketika diselidiki lebih jauh, sebenarnya Nate, Abby, Bronwyn, dan Cooper sama-sama memiliki motif yang cukup kuat sebagai alasan untuk melenyapkan Simon.

Yang lebih mengejutkan lagi adalah adanya publikasi artikel yang diduga ditulis oleh si pembunuh. Kemunculan artikel itu pun memicu banyak spekulasi dan kecurigaan baru. Kematian Simon si biang gosip menyimpan banyak misteri. Jadi di antara lima remaja yang sempat berada dalam satu ruangan detensi itu, siapa yang sebenarnya berbohong?



One of Us is Lying berhasil membuat penasaran sepanjang cerita. Ketika satu per satu fakta diungkap, jadi makin bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Dengan sudut pandang yang berganti-ganti, antara Nate, Abby, Bronwyn, dan Cooper kita pun diajak untuk lebih menyelami perasaan dan hal-hal yang dialami oleh masing-masing mereka. Terlebih saat rahasia-rahasia mereka malah terungkap setelah kematian Simon. Ada banyak hal mengejutkan yang terjadi dan hidup mereka benar-benar tak lagi sama.

Dengan mengangkat tokoh dan karakter remaja, ada banyak topik diangkat yang sangat dekat dengan kehidupan mereka. Seperti pencarian jati diri, perjuangan untuk memperbaiki masalah yang pernah dibuat, pembuktian eksistensi diri, hingga soal keluarga, persahabatan dan cinta. Ada hal berbeda yang kemudian tercipta di antara Nate, Abby, Bronwyn, dan Cooper. Di tengah banyak tekanan dari media dan keluarga serta teman-teman di sekolah, ada ikatan berbeda yang terbentuk di antara mereka.

Yang paling tak terduga adalah endingnya. Pokoknya membaca novel ini harus benar-benar sampai tamat. Kalau cuma setengah-setengah, wah kayaknya bakal dibuat penasaran sampai kebawa mimpi. Tak heran bila One of Us is Lying ini masuk dalam jajaran The New York Times Bestseller karena memang cerita yang diangkat sangat seru dan menarik.

(vem/nda)
What's On Fimela