Tak semua perjodohan berakhir dengan kisah menyedihkan. Seperti tulisan Sahabat Vemale tentang kehidupan kakek dan neneknya yang disertakan dalam Lomba Bukan Cinta Biasa ini.
***
Tidak ada yang mampu menciptakan skenario jalan kehidupan manusia selain Allah yang empunya mereka. Panus dan Dormaria adalah sepasang kekasih yang berhasil menjaga komitmen dan kekudusan pernikahan hingga tutup usia. 21 tahun yang lalu, kakekku telah pergi meninggalkan sejolinya dan tiga bulan sesudahnya saya dihadirkan ke dunia. Saya yang tumbuh dibesarkan oleh nenek mengetahui kisah perjalanan mereka lewat cerita nenek sendiri. Awal pertemuan mereka ialah karena dijodohkan. Sehingga tak asing bahwa selisih usia mereka pun berkisar 9 tahun.
Hidup bersama dengan orang yang tak diinginkan, bersama berjuang di masa memekiknya kehidupan ditambah lagi dengan kakek yang adalah seorang pelalang buana. Kurang lebih 10 tahun setelah mereka berkeluarga, sangat jarang kakek bersama-sama dengan nenek melalui hari-hari. Kakek sering pergi bersama teman sejawatannya untuk kurun waktu kurang lebih sebulan. Pulang membawa penghasilan yang tidak sebanding dan tak jarang dengan utang. Itu ialah karena peliknya kondisi hidup. Demikian hal itu terjadi hingga ibu dan saudara-saudarinya tumbuh nyaris dewasa.
Menjadi pedagang ikan di pekan desa dengan jarak 10 km ditempuhnya dengan berjalan kaki. Sepulang berdagang, nenek membawa kayu bakar untuk memasak. Pergi membawa beban, pulang juga menanggungnya. Demikianlah kondisi yang dialami nenek di banyak masa dia berkeluarga. Namun, tak pernah nenek berpikir untuk meninggalkan kakek atau memutus hubungan dengannya. Nenek mengajarkan bahwa kondisi yang telah diperhadapkan kepada kita haruslah kita jalani dengan ikhlas. Enam orang anak yang dibimbingnya berhasil secara etika dan moral.
Bila kakek sudah pulang, nenek selalu menjamu tanpa perlakuan berbeda dengan yang seharusnya diperbuat oleh istri yang sering ditinggal suami. Di banyak doanya, nenek juga memohon agar yang Kuasa kiranya buka jalan untuk suami dan keluarganya. Ketika paman yang adalah anak laki-laki satu-satunya harus menempuh pendidikan ke tingkat menengah atas, biaya yang lebih banyak harus dikucurkan. Keadaan itu mengakibatkan kakak dan adiknya harus berhenti sekolah demi membantunya. Namun, keutuhan keluarga tetap terjaga. Sekalipun saudara perempuan paman harus berhenti. Mereka cemburu, namun tak sampai memecah kesatuan dalam keluarga. Semua mereka lalui karena masih itulah masanya, menunggu keadaan baik yang akan dinyatakan indah pada waktunya.
Ketekunan berbuah kemenangan, dan segala kebajikan yang ditabur akan berbuah manis di akhir cerita. Makna tersirat yang dapat saya pahami dari banyak cerita nenek sang tauladan. Semua hal bisa jadi kenyataan bila insan mau melakukan. 65 tahun lamanya kedua sosok tauladan itu berhasil membina keluarga. Hingga kakek menutup mata di usia 96 tahun, cinta nenek tak berubah untuknya. Sakit yang diderita di masa tuanya, nenek selalu ada untuknya.
Demikian halnya dengan kakek. Suatu kejadian yang menimpa nenek saat memanjat pohon cengkeh untuk memamen sirih, membuat nenek tidak mampu lagi untuk bekerja. Maka kakek lah yang menjadi tulang punggung pokok keluarga. Semua hal tersebut dapat terjadi karena sosok mereka berdua yang memang benar-benar punya cinta yang luar biasa sekalipun dipertemukan bukan karena keinginan bersama.
Cinta mereka benar-benar bukanlah cinta biasa. Masa tua mereka bahagia dengan apa yang mereka punya. Anak yang dibanggakan menjadi andalan. Di usia senja, Yang Kuasa izinkan mereka menikmati keberhasilan anaknya sebagai upah lelahnya dahulu. Mampu bertahan di kondisi yang tersukar, menjadi pelopor kesatuan hingga akhir hayat. Bukan hanya sebatas ilusi. Itu adalah wujud cinta yang tidak biasa. Makna yang tersirat bila nenek sering bercerita tentang masa lalunya. Saya sungguh kagum dan ingin mengalaminya.
- Memiliki Weton Sama, Aku dan Ibu Tak Pernah Akur Tapi Saling Rindu
- Melanjutkan Pendidikan dan Jauh dari Orangtua, Kutemukan Makna Cinta Sejati
- Menikah Muda dengan Pria Psikopat, Siksaan Fisik dan Psikis Kualami
- Dijerat Utang dan Dikhianati Suami Sendiri, Bolehkah Aku Bunuh Diri?
- Terlahir dengan Penyakit Bawaan, Aku Sering Merasa Takut Jatuh Cinta
(vem/nda)