Kesenjangan sosial sangat terlihat tinggi di negara India, antara kaum kaya dan miskin begitu terlihat perbedaannya. Melihat permasalahan tersebut, wanita muda asal India Ananya Birla mendirikan bisnis keuangan mikro, Svatantra saat ia berusia 17 tahun.
Menurut Ananya, Svatantra diartikan seperti kebebasan dalam bahasa Hindia. Bisnis tersebut ialah memberikan pinjaman kepada wanita-wanita yang kurang beruntung di daerah pedesaan India untuk membantu mengembangkan bisnis mereka dan menjadi mandiri.
“Sebagai seorang wanita wirausaha, saya ingin membangun sebuah wadah yang dapat mendorong wanita lain di India untuk memenuhi potensi mereka,” ujarnya seperti rilis yang diterima Vemale.com
Ananya menambahkan, keuangan mikro memberikan dukungan untuk kaum termiskin di dunia dan memberikan kesempatan bagi mereka yang belum pernah mendapatkannya.
“Saya sangat percaya bahwa keadaan saat seseorang dilahirkan tak seharusnya menentukan karakter atau potensi mereka,” tuturnya.
Bukan hanya menciptakan bisnis yang sangat menguntungkan rakyat India, wanita lulusan Ekonomi & Manajemen, Universitas Oxford, Inggris ini pun memiliki inisiatif kesehatan mental MPower.
“Saya mendirikan inisiatif kesehatan mental MPower bersama ibu saya. Saya mengalami kegelisahan di masa kuliah dan menyaksikan secara langsung bagaimana menaruh begitu banyak tekanan untuk tampil dengan baik dapat merugikan diri anda sendiri. Ketika kembali ke India, masalah seputar kesehatan mental menjadi semakin nyata. Saya mampu mendapatkan bantuan, namun masih banyak orang yang tidak bisa mendapatkannya,” tambahnya.
Karena stigma dan kurangnya kesadaran serta investasi, dukungan sangat sulit untuk didapat. Ia ingin mengubahnya melalui kampanye dan pemberian perawatan bagi orang-orang yang memiliki kesehatan mental yang diabaikan atau didiskriminasikan. "Saya dan ibu tahu, dengan wadah publik yang kami miliki untuk berbicara mengenai hal tersebut, kami berada dalam posisi untuk membantu,”tambahnya.
Wanita kelahiran 1994 ini juga mengatakan stigma seputar kesehatan mental merupakan isu global, namun sangat umum terjadi di sejumlah bagian dunia termasuk India dan Indonesia. Kesehatan mental adalah topik yang jarang didiskusikan dan ketika dibahas, seringkali disepelekan.
“Sangatlah penting bagi orang-orang seperti saya, dan mereka yang bekerja di media, untuk berbicara dan mengatasi isu ini. Terdapat banyak tantangan besar di India, namun strategi kami adalah memulai dengan meyakinkan orang agar tidak perlu merasa malu akan kondisi kesehatan mental,” ujarnya.
Menurutnya, dibutuhkan suatu diskusi terbuka tentang kesehatan mental di semua lapisan masyarakat dan orang-orang yang cukup beruntung memiliki wadah publik harus berani untuk berbicara.
Tidak hanya bekerja di bidang sosial, wanita peraih Forbes Asia’s Women to Watch ini juga sangat menyukai musik. Terbukti ia mampu menjadi musisi India pertama dengan single berbahasa Inggris yang meraih platinum.
“Senang rasanya mengetahui begitu banyak orang menyukai musik saya dan menikmatinya. Saya pikir hal ini benar-benar menunjukkan betapa banyaknya pendengar asal India yang semakin terbuka terhadap musik Barat saat ini. Saya berharap hal itu mampu mendorong para musisi muda di India dan Asia untuk semakin menggarap musik internasional. Ada begitu banyak musisi dengan bakat terpendam di India yang perlu didengar, dan para pendengar sangat antusias menyambut mereka,” paparnya.
Menurutnya berkat internet, musik kini semakin mengglobal, serta menjadi bahasa universal.
“Saya dibesarkan di keluarga di mana musik merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Sejak muda, saya terobsesi dengan semua hal yang berhubungan dengan musik dan menyanyi. Saya mempelajari Santoor (instrumen tradisional India) saat berusia sembilan tahun, lalu dengan bantuan YouTube, saya mempelajari gitar dan piano secara sendiri. Ketika kuliah di Inggris, saya menulis musik sendiri dan tampil secara reguler, sejak saat itulah saya tahu bahwa bermusik merupakan hal yang ingin saya lakukan sepanjang hidup saya,” tuturnya.
Bahkan menurutnya, musik dapat membuatnya menghadapi sejumlah masa sulit dalam hidup. Hal tersebut memberikan kemampuan untuk mengekspresikan diri di saat ia kesulitan untuk menyuarakan perasaan.
“Semua musik saya ditulis dari pengalaman pribadi. Saya senang jika orang mendengar salah satu lagu saya dan dapat mengerti lirik atau emosi yang saya ungkapkan dan mereka merasa sedikit lebih baik mengenai sesuatu yang tengah mereka hadapi,” tambahnya.
Putri tertua dari Kumar Mangalaman, 10 orang terkaya India menurut Forbes ini menyarankan para pemuda yang ingin terjun ke dunia musik, jangan takut bermimpi, bekerja keras dan menggapainya. Usia dan jenis kelamin bukanlah suatu penghalang.
“Mengatasi rasa takut tidaklah mudah, namun itu merupakan suatu hal yang penting. Hidup ini terlalu singkat untuk tidak melakukan apa yang kamu cintai,” tutupnya.
- Selamatkan Teman dari Obat Terlarang, Kebaikan Wanita Ini Menyentuh Hati
- Ajag Ijig, Cara Carissa Putri Melestarikan Makanan Tradisional
- Melahirkan 7 Anak, Ibu Ini Malah Terlihat Seumuran dengan Anak Tertuanya!
- Selamat! 16 Perempuan Inspiratif Ini Raih Penghargaan di HUT Cosmopolitan
- Teman Main Kecil, Komunitas Bermain Mungil Bermanfaat Besar Untuk Anak