Judul: Resign
Penulis: Almira Bastari
Editor: Claudia Von Nasution
Desain sampul: Orkha Creative
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Kompetisi sengit terjadi di sebuah kantor konsultan di Jakarta. Pesertanya adalah para cungpret, alias kacung kampret. Yang mereka incar bukanlah penghargaan pegawai terbaik, jabatan tertinggi, atau bonus terbesar,
melainkan memenangkan taruhan untuk segera resign!
Cungpret #1: Alranita
Pegawai termuda yang tertekan akibat perlakuan semena-mena sang bos.
Cungpret #2: Carlo
Pegawai yang baru menikah dan ingin mencari pekerjaan dengan penghasilan lebih tinggi.
Cungpret #3: Karenina
Pegawai senior yang selalu dianggap tidak becus tapi terus-menerus dijejali proyek baru.
Cungpret #4: Andre
Pegawai senior kesayangan sang bos yang berniat resign demi menikmati kehidupan keluarga yang lebih normal dan seimbang.
Sang Bos: Tigran
Pemimpin genius, misterius, dan arogan, tapi dipercaya untuk memimpin timnya sendiri pada usia yang masih cukup muda.
Resign sebenarnya tidak sulit dilakukan. Namun kalau kamu memiliki bos yang punya radar sangat kuat seperti Tigran, semua usahamu akan terbaca olehnya. Pertanyaannya, siapakah yang akan memenangkan taruhan?
***
Punya bos ganteng dan genius? Wah, kalau kita jadi bawahannya sih mungkin bakal betah ya di kantor. Tapi kalau ternyata bos ganteng itu arogannya selangit dan terus nyiksa dengan pekerjaan yang selalu nggak pernah bener? Hm, rasanya ingin langsung mengirimkan surat pengunduran diri. Langsung Resign!
Alranita, Carlo, Karenina, dan Andrea, mereka berempat memasang taruhan. Taruhan siapa yang mengundurkan diri dari pekerjaan resign duluan dia yang bakal menang. Alasan resign ini tak lain karena bos mereka, Tigran yang ganteng-ganteng ternyata kelakuannya selalu bikin sebal bawahannya. Bahkan Tigran juga punya radar kuat dan tahu kalau Alranita yang lebih sering ia panggil Rara sedang berusaha cari pekerjaan di kantor lain.
Para cungpret (kacung kampret), istilah untuk karyawan kantor biasa ini pun hobi banget menggosip. Tentu saja kegiatan menggosip ini dilakukan saat tidak ada Tigran. Lucu banget kalau keempat cungpret ini pada ngumpul dan saling curhat soal masalah masing-masing.
"Saya nggak pernah menyuruh kamu lembur. Kalau kamu sampai lembur, justru saya harus bertanya, dari pagi ngapain aja?"
- Bos yang tidak ingin dibantah
Tigran memang punya insting yang kuat. Dia punya caranya sendiri mengetahui gerak-gerik yang diam-diam dilakukan para anggota timnya. Alranita dan geng cungpretnya pun sampai harus kucing-kucingan saat mengatur jadwal wawancara dengan perusahaan yang sedang mereka lamar.
Terus siapa dong yang bakal resign duluan dan terbebas dari Tigran? Saat membaca Resign! ini kita akan terus dibuat penasaran sama nasib masing-masing anggota geng cungpret. Bahkan ada hal-hal yang tak terduga yang terjadi di lingkungan kantor mereka.
"Gosip itu seperti energi-tidak mungkin dihilangkan, tapi dapat berpindah atau berubah bentuk."
- Hukum Fisika Cungpret
Membaca novel ini benar-benar sangat terhibur. Suka banget sama geng cungpret. Mulai dari Carlo yang jago banget kalau sudah menggosip. Karenina yang memiliki kegalauan sendiri tapi selalu nggak mau kalah kalau sudah diajak debat sama Carlon. Andre yang kelihatannya paling dewasa tapi eh sama-sama betah kalau diajak menggosip. Lalu Alranita yang sebagian topik curhatannya ya nggak jauh-jauh sama perlakuan si bos Tigran yang sering menyuruhnya lembur. Duh, rasanya jadi pengen banget punya geng kayak mereka ini.
Tigran menjadi sosok yang paling menarik perhatian di sepanjang cerita di novel ini. Sikapnya yang galak, arogan, dan perfeksionis memang membuat siapa saja yang bekerja dengannya keder duluan. Di usianya yang sudah matang pun, Tigran sering digosipkan macam-macam terkait urusan asmara dan hubungannya. Di balik omongannya yang pedes dan nggak mau mengalah, ternyata dia sedang memendam rasa. Memendam rasa pada seseorang yang ternyata sudah mengusik hatinya sejak lama.
Mengikuti halaman demi halaman novel ini nggak bisa berhenti ketawa. Ada saja pembicaraan dan celetukan yang kocak. Ada saja obrolan-obrolan absurd yang bikin geleng-geleng kepala. Saling berbagi rahasia yang selalu membuat suasana jadi lebih cair dan meriah. Cocok banget dibaca saat otak sedang butuh penyegaran.
Novel ini pun mengangkat tema yang sangat dekat dengan kehidupan para pekerja kantoran. Pahit manisnya dunia kerja juga cukup dikupas dengan penggambaran tokoh-tokohnya. Dan yang bikin novel ini lebih manis adalah karena ada kisah percintaannya. Ehm, kira-kira kisah percintaannya siapa ya?
Bahasanya sangat ringan dan segar, enak sekali dibaca. Bahkan saya sendiri membacanya dalam sekali duduk. Sepulang kerja saat otak sudah jenuh, membaca novel ini bikin pikiran lebih fresh seketika. Kebayang sendiri gimana rasanya punya bos kayak Tigran, mungkin bakal nggak bisa hidup dengan tenang deh.
Pokoknya, buat kamu yang butuh bacaan novel yang ringan dan menghibur, Resign! ini recommended banget. Kalau lagi galau baik soal karier maupun percintaan, novel ini juga bisa jadi pelipur lara.