Demi Antar Cucu yang Lumpuh ke Sekolah, Nenek Ini Jalan 24 km Setiap Hari

Fimela diperbarui 10 Feb 2018, 11:00 WIB

Semua dilakukan demi sang cucu yang didiagnosa cerebral palsy (sebuah kelainan pada otak yang mempengaruhi kordinasi gerak tubuh seseorang). Sudah 4 tahun terakhir nenek berusia 76 tahun bernama Shi Yuying di Guangxi, China setia mengantar dan menjemput sang cucu ke sekolah sejauh 24 km setiap harinya.

Dilansir dari laman odditycentral.com, nenek Shi merupakan seorang nenek yang begitu sayang, peduli dan tulus kepada sang cucu. Demi pendidikan terbaik cucunya, ia bahkan tak pernah mengeluh jika harus berjalan kaki sambil mendorong kursi roda cucu sejauh puluhan kilometer walau tubuhnya sendiri terasa makin ringkih setiap harinya.



Sebenarnya, jarak rumah dan sekolah sang cucu yang bernama Jiang Haowen (9) hanya berjarak 3 km saja. Namun, sedikitnya sebanyak 8 kali nenek Shi harus bolak-balik rumah sekolah demi memastikan sang cucu baik-baik saja, mendapatkan perawatan terbaik dan terurus dengan baik tanpa harus merepotkan orang lain.

Nenek Shi akan mengantar Haowen saat pagi hari dan menjemputnya saat malam hari. Nenek berusia 76 tahun ini juga akan menjemput cucunya saat makan siang dan mengantarnya kembali ke sekolah setelahnya. Selain antar jemput Haowen, nenek Shi juga memijat tubuhnya, melayaninya saat makan, memandikan hingga membuatkan ramuan obat dari tanaman herbal dengan harapan kondisi sang cucu bisa pulih.

Kenapa nenek Shi yang merawat Haowen? Di mana orang tuanya? Sebagian besar dari kita akan bertanya-tanya mengenai hal ini. Orang tua Haowen telah bercerai sejak anak malang itu didiagnosa celebral palsy di usia 2 tahun. Ibunya pergi meninggalkannya lalu menikah lagi dan tak pernah menjenguknya. Sedangkan sang ayah bekerja ke luar kota untuk mencukupi kebutuhan Haowen serta nenek Shi.



Sebenarnya, nenek Shi dulu mengantar Haowen ke sekolah dengan naik sepeda. Tapi sejak bulan Juli tahun lalu pemerintah memberikan bantuan kursi roda ke Haowen. Nenek Shi pun dengan setia mendorongnya ke mana pun ia pergi termasuk saat ia hendak pergi ke sekolah. Haowen selama ini memang mengalami keterbatasan fisik. Tapi ia adalah anak yang cerdas, ramah dan baik hati serta ahli di bidang matematika.

Melihat begitu cerdasnya sang cucu, bagi nenek Shi tak ada alasan untuk mematahkan semangatnya dalam belajar serta sekolah.



(vem/mim)