Apakah Posting Berlebihan di Media Sosial Termasuk Gangguan Jiwa?

Fimela diperbarui 01 Feb 2018, 15:45 WIB

Semakin populernya media sosial, membuat masyarakat tak sungkan lagi membagikan moment kepada publik melalui akun-akun seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Sayangnya, banyak orang berlebihan dalam memanfaatkan media sosial. Bahkan mereka rela ''mencomot" karya orang lain, lalu mengeditnya agar mendapat pengakuan dari orang lain. Atau memposting secara berlebihan apa yang kita miliki hingga berujung pada perilaku pamer dan narsistik.

Lalu apakah menggunakan media sosial secara berlebihan termasuk dalam gangguan jiwa? Menurut Tara De Thouars, BA, M.Psi, perilaku tersebut dikata gangguan jiwa apabila seseorang sudah berperilaku tidak wajar. Contohnya saja seperti mengedit foto secara berlebihan yang pada akhirnya membuat hidupnya hanya fokus pada media sosial saja, alhasil kehidupan lainnya terbengkalai.

"Jika sudah posting secara berlebihan dan orang tersebut tidak mendapat komentar positif dikhawatirkan akan merasa depresi, down, jadi merasa dirinya begitu buruk," ujar Tara saat dihubungi redaksi Vemale.com, beberapa waktu lalu.

Psikolog Klinis, Liza Marielly Djaprie pun menjelaskan sering memposting di akun media sosial belum tentu gangguan kejiwaan. Ia mengatakan, kita harus melihat kadarnya, semisal postingan tersebut sudah menjurus pada perilaku narsistik, yang melebih-lebihkan dirinya istimewa. Dan memiliki karakteristik menyakiti orang lain, semisal melakukan perselingkuhan.

"Belum tentu sering posting atau edit foto, seseorang mengalami gangguan kejiwaan. Jadi harus dilihat pula bagaimana postingannya, yang terpenting harus tahu batasan, tidak bablas," tutupnya.

So Ladies, bijaklah dalam menggunakan sosial media ya. Jangan sampai media sosial yang semu ini membuatmu lupa diri dan membuat kehidupan lain jadi terbengkalai.

(vem/ivy)

Tag Terkait