Maafkan Ia Seperti Kamu Ingin Dimaafkan

Fimela diperbarui 27 Jan 2018, 09:00 WIB

Tidak semua orang layang mendapatkan maaf. Jika ada yang berkata demikian, saya maklum. Memang tidak semua orang layak mendapatkan maaf, ya karena rasa sakit dan kecewa tidak ada yang menjamin akan segera pulih dengan hal yang sepele. Well, perkara maaf memang tidak pernah mudah.

Selain itu ada ungkapan lagi memaafkan tapi tidak akan melupakan. Ibaratnya ada dendam. Bagaimana ini? Memaafkan tapi masih ada sesuatu yang membuat tidak nyaman. Memaafkan tapi masih ada kata tapi, tidak ikhlas dong? Hmm, sebenarnya tugas kita sudah selesai saat berbuat salah kemudian meminta maaf. Well, bukankah demikian seharusnya? Perkara dimaafkan atau tidak biarkan itu menjadi urusan orang yang kita sakiti. Ia berhak untuk menolak.

Menolak maaf, menolak memberikan maaf adalah hak kamu ketika merasa disakiti. Namun jika kamu ingin memaafkan maka maafkan orang yang telah menyakiti dengan tulus. Maafkan ia seperti kamu ingin dimaafkan kelak. Ya, bukankah kehidupan akan selalu berputar. Mungkin hari ini kamu memberi maaf, namun kamu juga tidak akan tahu besok atau mungkin lusa kamu yang akan meminta maaf.

Saat Dunia Terbalik Maka Saatnya Kamu Menuai Apa yang Kamu Lakukan

Mungkin tidak hari ini, besok atau lusa kamu akan menuai apa yang kamu lakukan. Memaafkan memang tidak mudah. Beberapa orang percaya bahwa memaafkan akan memudahkan langkahmu di masa depan. Maka lakukan dengan tulus, maafkan seseorang yang telah menyakitimu dengan setulusnya.

Perlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan. Berikan maaf seperti kamu ingin dimaafkan kesalahanmu. Datang dan jabat tangannya.

"Iya, aku memaafkanmu."

Selamat hari ini, ladies.

(vem/apl)