Review: Novel Crazy Rich Asians Karya Kevin Kwan

Fimela diperbarui 02 Jan 2018, 19:30 WIB

Judul: Crazy Rich Asians (Kaya Tujuh Turunan)
Penulis: Kevin Kwan
Alih bahasa: Cindy Kristanto
Editor: Meggy Soedjatmiko
Sampul: Martin Dima
Cetakan keempat, Agustus 2017
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Ketika Rachel Chu, dosen ekonomi keturunan Cina, setuju untuk pergi ke Singapura bersama kekasihnya, Nick, ia membayangkan rumah sederhana, jalan-jalan keliling pulau, dan menghabiskan waktu bersama pria yang mungkin akan menikah dengannya itu. Ia tidak tahu bahwa rumah keluarga Nick bagai istana, bahwa ia akan lebih sering naik pesawat pribadi daripada mobil, dan dengan pria incaran se-Asia dalam pelukannya, Rachel seperti dimusuhi semua wanita.

Di dunia yang kemewahannya tak pernah terbayangkan oleh Rachel itu, ia bertemu Astrid, si It Girl Singapura; Eddie, yang keluarganya jadi penghuni tetap majalah-majalah sosialita Hong Kong; dan Eleanor, ibu Nick, yang punya pendapat sangat kuat tentang siapa yang boleh—dan tidak boleh—dinikahi putranya.

Dengan latar berbagai tempat paling eksklusif di Timur Jauh—dari penthouse-penthouse mewah Shanghai hingga pulau-pulau pribadi di Laut Cina Selatan—Crazy Rich Asians bercerita tentang kalangan jet set Asia, dengan sempurna menggambarkan friksi antara golongan Orang Kaya Lama dan Orang Kaya Baru, serta antara Cina Perantauan dan Cina Daratan.

***

Diajak pacar untuk ikut dengannya ke kampung halaman yang jauh di belahan dunia yang lain? Pasti ada perasaan senang tapi juga deg-degan. Apalagi dengan kemungkinan akan diperkenalkan dengan keluarga besar, ada rasa cemas tapi juga tak sabar. Itulah yang kira-kira dirasakan oleh Rachel Chu (Rachel). Sudah hampir dua tahun ia menjalin hubungan dengan Nicholas Young (Nick). Ketika Nick diminta sahabatnya untuk menjadi pengiring pengantin di kampung halamannya di Singapura, ia mengajak Rachel turut serta.

Selama menjalin hubungan dengan Nick, Rachel tak tahu banyak soal latar belakang keluarga Nick yang sebenarnya. Hanya Astrid sepupu Nick yang pernah dikenal oleh Rachel. Astrid sempat memberi saran pada Nick untuk benar-benar mempersiapkan Rachel sebelum datang ke Singapura. Tapi Nick tak menanggapi hal itu dengan serius.

Kabar soal Nick yang akan datang dengan kekasihnya pun dalam waktu singkat menyebar luas. Ibu Nick, Eleanor Young pun sampai menyewa seorang detektif khusus untuk mencari tahu latar belakang Rachel yang sesungguhnya. Benarkah Rachel dari keluarga Chu pemilik Taipe Plastik, keluarga terkuat di Taiwan? Atau malah Rachel berasal dari keluarga yang tidak "sederajat" dengannya, mengingat kabarnya Rachel lahir di Cina Daratan?

Setibanya Rachel di Singapura, kejutan demi kejutan ia dapatkan. Dia baru sadar bahwa Nick berasal dari keluarga yang tak sembarangan. Dia lebih dari sekadar tajir melintir. Memang selama ini Nick tidak menyembunyikan latar belakang keluarganya, tapi dia lebih memilih untuk tidak membahasnya dengan Rachel.

Apakah Rachel bisa diterima dengan baik oleh keluarga Nick? Apakah Nick berhasil memperkenalkan Rachel dengan baik pada keluarga besarnya?



Sepintas novel ini seperti mengangkat cerita soal hubungan asmara yang dijalin si kaya dan si miskin. Tapi ternyata lebih dari itu. Di awal novel, pembaca disuguhi silsilah pohon keluarga dari klan Young, T'sien, dan Shang. Pohon keluarga ini sangat membantu sekali untuk memahami hubungan tiap tokoh dan karakter yang muncul di Crazy Rich Asians. Kita akan diajak untuk memahami kehidupan orang-orang Cina lengkap dengan sentuhan sejarah dan budaya yang cukup kental. Dari novel ini kita juga akan memahami lebih jauh soal apa itu Orang Kaya Baru, Orang Kaya Lama, Cina Perantauan, dan Cina Daratan. Yang tak kalah menarik juga soal bagaimana keluarga dari klan tersebut bisa sangat kaya saat ini.

Selain menyoroti kisah cinta Rachel dan Nick, juga ada kisah pernikahan Astrid yang begitu mengiris hati. Pernikahannya terancam hancur karena ia menemukan bukti yang mengarah pada kesimpulan kalau suaminya selingkuh. Astrid memang bukan "wanita kebanyakan", sejak kecil dia sudah terbiasa hidup mewah. Selain itu, dia juga sangat lihai dalam menunjukkan karisma dan auranya yang begitu berbeda tiap kali muncul di publik. Hanya saja tak pernah ada yang menduga kalau suaminya memendam sesuatu yang membuat hati Astrid tak tenang.

"... Kukatakan padamu, yang disebut 'kekayaan' ini akan menjadi kejatuhan Asia. Setiap generasi baru menjadi lebih malas daripada yang sebelumnya. Mereka pikir mereka bisa membuat keuntungan dalam semalam hanya dengan menjual properti dan mendapatkan tip-tip terbaru di bursa saham. Ha! Tidak ada yang abadi, dan ketika ledakan ini berakhir, anak-anak muda ini tidak akan tahu apa yang menjatuhkan mereka."
(hlm. 275)



Nick berasal dari keluarga terhormat dan kaya raya. Ketika ia memperkenalkan Rachel pada keluarganya, respon yang didapat ternyata tak cukup menyenangkan. Rachel sendiri merasa sangat tertekan dan terbebani. Pekerjaannya sebagai dosen ekonomi di sebuah universitas terkemuka tak lantas membuatnya langsung diperlakukan dengan baik. Ia bahkan sempat dikerjai saat menghadiri sebuah pesta lajang, dicibir oleh keluarga Nick, sampai disudutkan oleh seseorang yang dulu pernah menjalin hubungan dengan Nick. Puncaknya saat Eleanor membeberkan informasi soal masa lalu Rachel yang bahkan Rachel sendiri tak pernah mengetahuinya, yaitu soal ayah kandung Rachel yang tak pernah ditemuinya seumur hidup. Ada rahasia yang terkuak sampai membuat Rachel sempat marah pada ibunya, tapi kemudian ada sebuah kenyataan lain yang lebih mengejutkan.

Novel ini juga dilengkapi banyak catatan kaki. Jadi pembaca nggak akan kebingungan memahami berbagai istilah yang mungkin masih terasa asing.

Membaca novel ini, ada banyak hal menarik yang akan kita temukan. Mulai dari rumah nenek Nick di Tyersall Avenue bagai istana yang tak muncul di Google Earth, tradisi menonton bunga wijayakusuma mekar yang dianggap sebagai pembawa keberuntungan, lokasi belanja barang palsu terbaik (di mana sebenarnya barang palsu yang dimaksud itu sebenarnya barang asli, nah bingung kan?), pesta lajang naik pesawat jet pribadi, sosok Dr. Gru yang memiliki kisah sendiri di masa lalu dengan kakek Nick masih hidup, dan tingkah laku para kerabat dalam memandang kekayaan dan kekuasaan. Nggak akan habis rasanya bila mengungkap berbagai hal menarik di novel ini.

Crazy Rich Asians bisa membuat kita tertawa, speechless (kok bisa ada keluarga yang kekayaannya nggak habis-habis), senyum-senyum sendiri, jengkel, gemas, hingga terharu saat membacanya. Selain itu, kita juga akan menemukan banyak sudut pandang menarik tentang berbagai aspek khususnya soal kekayaan dan kebahagiaan. Novel ini seperti membuka sebuah pintu baru yang membuat kita mengenal banyak hal soal kehidupan keluarga kaya raya yang tampak dilimpahi banyak kemewahan dari luar, tapi ternyata ada banyak konflik dan masalah di baliknya.

Hubungan Rachel dan Nick bisa dibilang korban keadaan, bahkan rasanya bagai makan buah simalakama, gimana akhir kisah mereka? Langsung saja baca sendiri novelnya, ya ladies.






(vem/nda)
What's On Fimela