Meski Masa Lalu Penuh Kekecewaan, Masih Ada Masa Depan untuk Diperjuangkan

Fimela diperbarui 25 Des 2017, 17:00 WIB

“All endings are also beginnings. We just don't know it at the time.” Teringat kembali kalimat yang begitu berkesan dari novel The Five People You Meet in Heaven karya Mitch Albom. Semua akhir pada dasarnya adalah awal untuk sesuatu yang baru. Cuma kadang kita nggak menyadarinya saja, malah seringkali kita malah mengutuk semua yang terjadi.

Kita semua punya masa lalu. Ada banyak hal-hal yang terjadi yang mungkin membuat kita kecewa, bahkan mengutuk kehidupan. Tapi sampai kapan mau terus terjebak pada masa lalu? Kita memang tak bisa mengubah masa lalu. Tak pernah bisa memiliki kekuatan untuk memutar kembali waktu, mundur ke belakang dan melakukan sesuatu yang seharusnya tak kita lakukan, atau bahkan mencegah diri kita melakukan sesuatu agar tidak menimbulkan penyesalan.

Selalu Ada Kesempatan untuk Memulai Kembali
Pernah melakukan kesalahan yang begitu disesali di masa lalu? Sekarang lebih berhati-hati lagi biar tidak jatuh ke lubang yang sama. Pernah sangat terpuruk karena keadaan yang begitu berat yang telah lalu? Jadikan pelajaran untuk membuat diri kita lebih kuat. Selalu ada kesempatan untuk melangkah kembali, hanya saja memang butuh keberanian untuk hal itu.

Setiap Orang Memiliki Keberanian, Tapi Kebanyakan Memilih Memendamnya
Awal yang baru selalu bisa dibuat dan diciptakan kembali. Kita pada dasarnya memiliki keberanian untuk itu. Cuma masalahnya sebagian besar dari kita lebih memilih untuk memendamnya. Banyak dari kita yang memilih untuk tetap diam saja dan meratapi masa lalu. Padahal sebenarnya kita memiliki kekuatan untuk kembali bangkit.

Hidup Diperjuangkan atau Tidak, Itu Semua Terserah Padamu
Iya, semua kembali pada pilihanmu masing-masing. Mau memperjuangkan hidup atau berhenti dan menyerah saja, kamu bebas memilih. Tapi tentunya ada risiko dan konsekuensi yang harus kamu hadapi dari setiap pilihan yang kamu ambil. Tinggal bagaimana sanggup tidaknya dirimu saja dalam menanggung semuanya.

Masa lalu mungkin menyisakan banyak kekecewaan dan penyesalan. Tapi masih ada masa depan untuk diperjuangkan. Apa yang kita lakukan saat ini, detik inilah yang pada nantinya akan memberi dampak besar pada yang akan terjadi mendatang.

 

(vem/nda)