Menjadi korban bullying, hidup bisa hancur dan berantakan rasanya. Kalau sudah merasa sangat tersiksa dan tak tahan lagi, seseorang bisa nekat untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Kondisi inilah yang dialami oleh seorang gadis remaja berusia 13 tahun bernama Rosalie Avila.
Seperti yang dilansir dari people.com, Rosalie ditemukan gantung diri tanggal 28 November lalu. Ia pun sempat meninggalkan pesan yang begitu mengiris hati. "Maaf, Ibu dan Ayah. Aku mencintai kalian. Maaf, Ibu, kau harus melihat keadaanku seperti ini," begitu isi salah satu pesan yang ditinggalkannya.
Setelah ditemukan gantung diri, Rosalie dinyatakan mati otak pada tanggal 1 Desember dan pada tanggal 4 Desember peralatan life support dilepas darinya. Gadis yang bercita-cita jadi pengacara ini juga meninggalkan sebuah jurnal yang berisi pengalamannya dibully selama bertahun-tahun saat bersekolah di Mesa View Middle School.
Orang tua Rosalie juga sering melihat putrinya itu beberapa kali berusaha memotong nadi tangannya. Rosalie juga sering mengadu pada orang tuanya soal dirinya yang sering diejek karena giginya. Rosalie memang mengenakan kawat gigi dan itu malah membuatnya jadi sasaran bullying.
Ibu Rosalie, Charlene Avila juga mengatakan kalau putrinya juga sempat mengikuti konseling tapi yang terjadi di media sosial memberi tekanan yang begitu berat. "Kurasa anak-anak belum memiliki kedewasaan untuk mengatasinya," ucap Charlene.
"Pikirkan dulu apa yang ingin kamu katakan sebelum mengucapkannya karena kata-katamu bisa melukai seseorang," ujar ayah Rosalie, Freddie. Orang tua Rosalie sangat menyesalkan soal banyaknya meme yang muncul di media sosial yang menjadikan kematian Rosalie sebagai bahan lelucon.
"Sungguh tidak berperasaan, kejam sekali yang melakukannya. Dan sangat tidak lucu, sungguh tidak lucu melihat foto putrimu sendiri dan diejek seakan dia sampah, padahal dia tidak begitu. Dia adalah putriku," kata Charlene. "Semua yang mereka unggah di media sosial tentang putriku tak bisa ditolerir. Melihat orang-orang menyukainya dan ikut termakan hal itu, sungguh menyakitkan dan membuatku marah karena mereka tak punya hati," tambahnya lagi.
Para pelaku yang membullyRosalie memang mendapat hukuman. Mereka diskors selama beberapa hari. Hanya saja Freddie mengkhawatirkan pelaku itu akan membully anak lain bila sudah masuk sekolah lagi. Sementara itu pihak sekolah masih melakukan investigasi lebih lanjut soal kasus yang menyangkut Rosalie tersebut.
Rosalie dibullydi sekolahnya lebih dari dua tahun. Selama itu ia sering diejek jelek. Meski sudah mengikuti konseling, tekanannya yang tak langsung hilang begitu saja. Tekanan yang diterima dari media sosial membuatnya tidak tahan. Ia pun nekat gantung diri dengan meninggalkan pesan minta maaf dan menyebutkan dirinya memang "jelek" dan "pengecut".
Sedih sekali mendengar kabar seorang gadis remaja yang sebenarnya begitu ceria dan baik hati itu mengakhiri hidupnya karena tidak tahan dengan tekanan jadi korban bullying. Bullying jelas sebuah perilaku yang tidak bisa dianggap remeh. Semoga tidak ada Rosalie-Rosalie lain yang jadi korban di luar sana, ya ladies.
- Ajak Generasi Masa Kini Stop Cyberbullying, Begini Balas Komentar di Medsos
- Makan Siangnya Dikerjai Pembully, Bocah Ini Meninggal Dunia Karena Alergi
- Punya Haters Nyinyir Di Sosmed? Ini Tips Franda Tanggapi Mereka
- Jangan karena Terlena Pujian, Kamu Nekat Pamerkan Tubuhmu
- Cara Asik Shareefa Danish Melawan Bullying