Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriaev. Penularan difteri pun sangat mudah. Difteri dapat dicegah dengan pemberian vaksin difteri. Gejala difteri berupa demam yang tidak begitu tinggi atau sekitar 38 derajat celcius, munculnya selaput di tenggorokan kadang-kadang disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengkakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck. Terkadang difteri disertai sesak napas dan suara mengorok.
Baca Juga: Please Jangan Lagi Anti-Vaksin Sebab DPT Terbukti Sebagai Penangkal Difteri
Seperti yang dikutip dari merdeka.com (9/12) hingga awal Desember 2017 ini terdapat 116 kasus difteri dengan jumlah kematian mencapai 13 orang. Mengingat bahaya penyakit difteri ini, pemerintah melalui kementerian kesehatan menggalakkan Outbreak Response Immunization (ORI) yaitu pemberian imunisasi ulang secara massal kepada seluruh wilayah yang terdapat kasus difteri.
Tiga provinsi yang hari ini (11/12) serentak melakukan imunisasi massal difteri antara lain Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Di banten akan di laksanakan di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan. Untuk Wilayah DKI Jakarta akan serentak dilaksanakan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Sedangkan di wilayah Jawa Barat akan dilakukan di Purwakarta, Karawang, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
Imunisasi ini diberikan kepada anak usia 1 hingga 19 tahun. Tempat pelaksanaannya di sekolah, posyandu, puskesmas, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Dan yang terpenting imunisasi ini diberikan secara gratis.
Mom, memberikan hak vaksin kepada anak adalah bentuk perlindungan bagi mereka. Yuk, vaksin anak-anak kita dan berikan mereka kehidupan yang baik. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
- Pentingnya Imunisasi Maesles Rubella, Gratis Agustus - September
- Gerakan Anti Vaksin: Membahayakan Diri Sendiri dan Orang Lain
- Mom, Yuk Kenali Vaksin Terbaru di 2017 Demi Kesehatan Buah Hati
- 5 Cara Membuat Anak Tenang dan Nyaman Saat Disuntik Dokter
- Menunggu Hasil Rekam Medis Bayiku di RS Permata Bekasi, Aku Takut