Kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Surat untuk Ibu ini sangat menyentuh hati. Terasa sekali betapa luar biasanya sosok mami dalam kehidupannya.
***
Mami aku akan mengatakan ini sekarang, karena lewat tulisan ini kau tak akan melihat air mataku, jadi simpan air matamu.
Mami, kupikir itu nama lain untuk pengorbanan.
Mami, seseorang dengan telepati yang kuat, yang tahu isi hati anaknya bahkan tanpa bertanya.
Waktu itu aku terlalu belia untuk menerima situasi keluarga kita, tapi kurasa aku cukup kuat untuk memahami semuanya, berawal dari bapak yang menaruh hatinya pada wanita lain dan meninggalkan kita, untuk mengejar bahagianya. Aku banyak menangis waktu itu, ketakutan akan masa depan seperti apa yang menunggu kita, tapi mami tetap kuat, bahkan batu karang tak sekuat hatimu.
Di antara air mata yang menetes itu kau datang dengan wajah keibuan mengusap rambutku penuh kasih sayang, kau bahkan menyembunyikan sedihmu di balik suara yang bergetar. Mam, kau mengajarkanku bahwa hanya cinta antara ibu dan anaknya yang bertahan seperti apapun sulitnya.
“Semua akan baik-baik saja dan indah pada waktunya," katamu begitu, sampai aku lelah menangisi semuanya. Tujuh tahun lalu adalah masa-masa terberat, hidup di antara musim dingin yang abadi, tapi kau menahannya untukku. Pun mami menjadi cahayaku. Masalah datang silih berganti dan tak satupun menumbangkanmu. Yang aku lihat ada padamu waktu itu adalah sosok yang tangguh.
Mami, bukan hanya menjalankan tugas sebagai ibu yang melahirkan dan memberi makan. Mami melakukan segalanya, bahkan mengisi kekosongan peran bapak. Tapi akhir-akhir ini aku mulai bersyukur. Di balik hancurnya keluarga kita, Tuhan memberiku kesempatan untuk tumbuh besar di tangan orang yang tepat. Tuhan memberiku waktu yang lebih panjang untuk selalu dekat denganmu. Saat kupikir mami akan pergi terlalu jauh, dan meninggalkanku, fiuh... beruntungnya aku, mami tak pernah membuatnya jadi nyata.
Mami, aku melihat wajahmu dalam tidurku, dalam bahagia dan sedihku, tak ada satu pun yang berubah hanya aku yang makin menyayangimu setiap harinya. Mami menguatkanku. Satu-satunya orang yang membuatku tidak menyerah meski hati terkoyak dan lelah yang tak kunjung usai.
Mami, kadang kupikir aku menyesal terlahir sebagai putrimu, kenapa? Karena aku membawa begitu banyak luka untukmu.
Di saat aku sering terluka karena mimpiku tak jadi nyata, jauh sebelumnya ada mimpi gadis muda yang harus dikorbankan, yaitu mimpimu. Mengorbankan milikmu dulu, tapi tetap mendoakan milikku, tak bisa kubayangkan seberapa kuatnya hatimu . Seringkali melihatmu yang hanya bisa diam saat orang lain membanggakan anaknya, itu melukaimu dan aku juga, tapi mami bertahan.
Waktu memakan usiamu, meski kau tak setua itu, kulihat beberapa rambutmu memutih, ternyata sudah sejauh in ya. Semoga Mami sehat selalu, pegang tanganku saat semua terasa berat dan tersenyumlah. Sekarang giliranku merasakan lelahmu. Kuharap aku bisa menua secantik dirimu, kupikir aku egois karena menganggapmu yang tercantik di dunia ini, haha tak apa kan?
Maaf karena membuatmu ada dalam masa sulit yang berkepanjangan, membuatmu mengorbankan kebahagiannmu hanya untuk tetap bersamaku. Semoga setiap luka, dan air matamu untukku terbayar suatu hari nanti. Aku akan jadi putrimu yang paling membanggakan. Suatu hari nanti akan kubawa kau ke tempat yang indah.
Kurasa seribu tahun pun tak akan pernah cukup, tapi ini sepenggal terima kasihku padamu yang selalu kubutuhkan.
Terima kasih karena tidak meninggalkanku saat kau bahkan tak punya apa-apa. Terima kasih untuk setiap hari penuh tawa yang kita lalui. Terima kasih karena selalu mendengarkanku dan membiarkanku bermimpi. Terima kasih karena membuatku merasa beruntung ditakdirkan menjadi putrimu.
Mami, you are the light of my life.
Dari putrimu, Tita.
***
Hai ladies dan moms yang ada di Kota Malang, yuk kita ketemuan dan seru-seruan merayakan Hari Ibu!
Kamu bisa ajak ibumu main games dan makan siang bareng. Semuanya GRATIS! Terus bisa ikut seru-seruan bareng juga dengan 50 Vemalist lainnya dan ibu mereka.
Seperti apa syaratnya? Yuk cek di halaman ini.
- Dokter Mendiagnosa Aku Susah Punya Anak, Namun Tuhan Maha Baik
- Dulu Aku Sangat Takut Melahirkan, Ternyata Bahagianya Luar Biasa
- Bermetamorfosa Jadi Ibu di Usia Muda, Aku Begitu Bangga & Bahagia
- Sempat Ingin Anak Jadi Seperti Si A, B & C, Tapi Semua Itu Sirna
- Seorang Ibu Memang Bukan Manusia Super yang Bisa Segalanya
(vem/nda)