Terlalu Sering Menahan Amarah, Kamu Berisiko Kena Serangan Jantung

Fimela diperbarui 07 Des 2017, 18:45 WIB

Mungkin selama ini kita mengira kalau serangan jantung hanya menimpa orang-orang yang sudah lanjut usia. Tapi pada kenyataannya penyakit ini juga bisa menyerang orang-orang yang masih muda. Penyebab dan pemicu serangan jantung ini bisa bermacam-macam.

Tapi tahukah kalau kebiasaan memendam amarah juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung? Dikutip dari academic.oup.com, dalam penelitian "Outbursts of anger as a trigger of acute cardiovascular events: a systematic review and meta-analysis"disebutkan bahwa amarah dan emosi yang terus dipendam bisa meningkatkan risiko penyakit serangan jantung. Bahkan kondisi tersebut juga bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.



Saat sedang marah atau emosi memuncak, memang sebaiknya diungkapkan. Nggak harus dengan meledak-ledak memarahi orang yang membuat kita sebal. Bisa juga dilampiaskan dengan cara lain. Misalnya, dengan berteriak sekencang-kencangnya di tempat yang sepi atau mengalihkan energi negatif itu ke kegiatan olahraga.

Serangan jantung umumnya memang bisa terjadi karena tersumbatnya pembuluh arteri, penumpukan plak di dalam pembuluh darah, tingginya kolesterol dan tekanan darah tinggi. Namun, yang sering tidak disadari, serangan jantung juga bisa dipicu karena ketidakmampuan kita mengendalikan emosi atau mengontrol amarah.

Info ini bukan bertujuan untuk menakut-nakutimu, ya ladies. Hanya sebagai info yang perlu kita waspadai. Kesehatan yang perlu dijaga itu tak hanya soal tubuh dan fisik saja. Tapi juga kesehatan pikiran dan mental kita.





(vem/nda)
What's On Fimela