Ladies, coba ingat-ingat kapan kamu terakhir kali baca buku? Tentu tidak banyak orang yang rela meluangkan waktu untuk membaca buku. Padahal ada pepatah mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia.
Inilah mengapa, persoalan minat baca dan tingkat literasi di Indonesia begitu rendah. Untuk menghadapinya, bukan hanya Pemerintah Pusat yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan ini.
Sinergi antara banyak pihak, baik pemerintah, kelompok masyarakat maupun perusahaan-perusahaan harus mengambil langkah nyata dalam meningkatkan minat baca dan tingkat literasi Indonesia untuk generasi yang lebih baik ke depannya.
Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, terutama anak-anak, Arya Noble mendirikan Taman Baca Jendela Dunia khusus untuk masyarakat marjinal agar mereka mampu mempersiapkan diri ke jenjang Pendidikan dan Keterampilan yang lebih tinggi.
Bukan hanya sebagai tempat untuk membaca, tetapi Taman Baca Jendela Dunia juga didesain dengan program-program kreatif terkait literasi untuk mengajak anak-anak kembali membaca buku dan paham mengenai pengertian literasi.
“Kita tahu literasi itu bukan hanya sekedar membaca, menulis dan berhitung (calistung) saja, tapi ada standar tersendiri dalam implementasinya,” ujar Andreas Bayu Aji, Chief Corporate Services Officer Arya Noble.
Menurut World Economic Forum (WEF), ada enam literasi dasar yang harus dikuasai oleh kita semua, mulai dari baca tulis, literasi numerasi, literasi finansial, literasi sains, literasi budaya dan kewarganegaraan dan literasi teknologi informasi dan komunikasi atau literasi digital.
Enam dasar literasi ini yang ingin kita kembangkan di Taman Baca Jendela Dunia. Untuk langkah awalnya, kita harus mulai dari meningkatkan minat baca anak terlebih dahulu, lalu dikembangkan dengan program-program literasi kreatif yang kita desain bersama dengan Taman Baca Inovator di Taman Baca Jendela Dunia.
Yessi Chandra, Ketua Yayasan Taman Baca Inovator, mengatakan pada dasarnya, anak-anak Indonesia punya potensi luar biasa mengenai minat baca dan literasi, tapi belum bisa dikembangkan dengan baik. Terlebih sekarang akses internet dan telepon selular sangat mudah, minat anak-anak sudah bergeser dari buku ke telepon selular.
“Fungsinya adalah bagaimana menyelaraskan dan meningkatkan minat baca & literasi anak dibandingkan dengan berselancar di internet. Program-program kreatif terkait dengan literasi juga kami kembangkan secara berkala sampai dengan pada pengukuran tentang peningkatan literasi anak seperti penilaian kemampuan baca, kemampuan menulis, banyaknya buku yang dibaca dan pengertian terhadap materi yang dibaca dan kemampuan linguistik (kaya bahasa) juga kami lakukan,” ungkapnya. Jadi semuanya terukur dan dilakukan secara berkelanjutan (sustainable).
Taman Baca Jendela Dunia sendiri berada di dalam Sekolah Dasar Negeri Pasir Sari 02, yang berada di Cikarang, Bekasi. Sekolah Dasar Pasir Sari 02 merupakan sekolah negeri yang didirikan sejak tahun 1985 untuk anak-anak sekitar yang kurang mampu dan membutuhkan di Cikarang, Bekasi.
Dengan hadirnya Taman Baca Jendela Dunia di lingkungan Sekolah Dasar Negeri Pasir Sari 02 diharapkan dapat tercipta semangat baru bagi anak-anak untuk terus bersekolah dengan menikmati buku-buku berkualitas yang tersedia.
- Anak Tumbuh Kuat, Mandiri & Nggak Manja? Begini Harusnya Sikap Orangtua!
- Waspada Mom, Membentak & Memukul Anak Bisa Membuatnya Depresi
- Membiasakan Anak Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga, Sudah Tahu Manfaatnya?
- Begini Cara Mengajarkan Kids Zaman Now Peduli Sesama & Tahu Sopan Santun
- Anak yang Sering Dibanding-Bandingkan Bisa Tumbuh Jadi Kurang Percaya Diri