Susu merupakan minuman yang sudah ‘akrab’ dengan tubuh kita sedari kecil. Bagaimana tidak, saat kita lahir kita sudah diberikan susu oleh ibu. Bahkan hingga dewasa susu menjadi minuman utama saat sarapan, terkadang susu juga dinikmati di sela-sela waktu luang yang kita punya.
Seperti yang kita ketahui ladies, susu memang erat kaitannya dengan kalsium yang baik untuk kepadatan kulit dewasa. Namun, banyak yang tidak mengetahui jika susu mengandung komposisi asam lemak yang unik dan kompleks dibandingkan dengan pangan lainnya yang penting dalam membantu menyehatkan tubuh, termasuk mencegah tubuh dari risiko terpapar penyakit-penyakit tidak menular.
Hal ini pun diungkapkan Dr. Marudut, MPS, ahli gizi, dosen di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II yang sekaligus anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan Gizi, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), bahwa komposisi asam lemak susu bisa dibilang unik dan kompleks karena tiga hal.
Pertama, susu tersusun atas lebih dari 50 jenis asam lemak-asam lemak. Kedua, selain memiliki kandungan karbon rantai genap seperti yang dimiliki pangan pada umumnya, juga memiliki kandungan karbon rantai ganjil yakni asam pentadecanoat (15:0) dan asam heptadecanoat atau asam margarat (17:0) yang merupakan indikator konsumsi susu. Ketiga, susu memiliki asam lemak trans yang dihasilkan melalui biohidrogenasi dengan bantuan enzim bakteri yang terdapat di saluran pencernaan, sedangkan asam lemak trans pada pangan olahan lainnya dihasilkan melalui proses hidrogenasi atau penambahan atom hidrogen.
“Keunikan dan kekompleksan asam lemak inilah yang memberikan banyak keuntungan bagi tubuh manusia yang mengonsumsi susu,” ujarnya.
Ia mengatakan segelas susu rata-rata mengandung 3-4% lemak susu dan dari jumlah lemak tersebut 90% terdiri dari asam lemak jenuh, 3,7% asam lemak trans, dan 5,3% asam lemak tak jenuh. Susu juga memiliki asam lemak trans yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, dibandingkan asam lemak trans yang ada di produk pangan lain.
Penelitian pada orang dewasa multi etnik kohort di USA menemukan bahwa semakin tinggi sirkulasi asam trans palmitoleat merupakan biomarker risiko diabetes yang lebih rendah dan pada konsentrasi yang lebih tinggi penurunan risiko diabetes melitus dua kali lipat dibandingkan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Konsentrasi Asam lemak trans-palmitoleat (C16:1 n-7) berhubungan dengan penurunan 19% trigliserida, menurunkan insulin puasa 9.1%, menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 2.4 mm Hg dan menurunkan insiden diabetes.
“Hasil penelitian ini konsisten dengan metaanalisis dan sistematik review yang dipublikasi tahun 2015 dari 50 penelitian bahwa asam lemak trans khususnya asam trans palmitoleat dapat menurunkan insiden diabetes melitus,” tambahnya.
Selain itu hasil meta analisis dan sistematik review tersebut ditemukan dari 73 penelitian bahwa kematian karena penyakit jantung koroner tidak berkaitan dengan asam lemak jenuh dan asam lemak trans dari susu tetapi berkaitan dengan asam lemak trans dari produk industri hasil hidrogenasi.
Manfaat susu juga disampaikan oleh Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, yang mengatakan hasil metaanalisis dari 22 penelitian yang dipublikasi tahun 2016 menunjukkan bahwa asupan susu yang tepat dapat membantu menstabilkan berat badan pada orang dewasa.
Lebih lanjut Andrew menjelaskan bahwa salah satu bentuk kegiatan edukasi yang dilakukan Frisian Flag Indonesia adalah dengan menggelar kampanye “Drink. Move. Be Strong” yang dilandasi oleh hasil temuan SEANUTS yang mengungkapkan bahwa anak-anak Indonesia kekurangan vitamin D, serta kurang aktif.
“Kampanye ini merupakan wujud dari misi kami untuk senantiasa meningkatkan status gizi anak-anak di Indonesia melalui gaya hidup sehat dan aktif melalui edukasi keluarga dan anak anak Indonesia, tentang gaya hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, serta minum susu setiap hari,” tutupnya.