Minyak esensial dikenal sebagai bahan alami yang mampu memberikan manfaat baik, tak hanya pada kesehatan tapi juga kecantikan. Namun tidak seperti produk kecantikan lain, dalam menggunakan minyak esensial kamu perlu memerhatikan berbagai hal agar tidak menimbulkan masalah pada tubuh dan kulit. Selain selalu mencampurkan minyak essensial dengan carrier oil atau minyak pelarut sebelum digunakan, kamu juga perlu mengetahui berbagai hal berikut sebelum memanfaatkan minyak esensial baik sebagai aromatherapy maupun digunakan secara topikal ke dalam perawatan sehari-hari.
Esential Oil Memiliki Konsentrasi Tinggi
Eseential oil sebenarnya bukanlah minyak sungguhan. Produk ini merupakan memiliki kandungan dengan konsentrasi tinggi yang diperoleh dari berbagai bagian tumbuhan, baik dari daun, batang, biji/buah hingga bunga. Penggunaan kata oil digunakan karena teksturnya yang menyerupai minyak, meskipun minyak esensial tidak mengandung asam lemak layaknya sebuah minyak. Untuk menghasilkan 1 pon minyak esensial mawar dibutuhkan antara 5.000-10.000 pon kelopak mawar.
Gunakan Sesuai Takaran
Mengingat minyak esensial punya konsentrasi tinggi, maka takaran dalam penggunaannya juga harus disesuaikan. Jangan pernah menggunakan minyak esensial secara berlebihan, karena bukan manfaat yang didapatkan, bisa-bisa kamu malah mengalami alergi atau timbul ruam, hingga rasa gatal. Sedangkan jika dihirup secara berlebihan, minyak esensial akan menimbulkan rasa mual, pusing bahkan bisa menyebabkan pingsan. Jadi sebaiknya ikuti petunjuk yang disarankan pada tiap kemasan.
Selain itu perhatikan juga bahwa beberapa jenis minyak esensial bersifat photosensitive, sehingga kulit yang terpapar sinar matahari menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami sunburn bahkan hiperpigmentasi. Biasanya minyak esensial berjenis citrus yang memiliki sifat ini, seperti orange, lime, lemon, grapefruit dan bergamot.
Tidak Semua Essential Oil Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Bahan alami tidak selamanya aman dan tanpa efek samping, apalagi jika dihubungkan dengan kondisi tubuh. Bagi para ibu hamil dan menyusui penggunaan minyak esensial tidak terlalu dianjurkan karena dapat memberi pengaruh pada hormon, dan berbagai aspek kesehatan, hingga ke janin. Sehingga perlu mendapat perhatian ekstra saat digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Banyak wanita hamil yang akhirnya enggan menggunakan minyak esensial karena khawatir dengan kesehatan janin yang dikandung. Kebanyakan hanya memanfaatkan minyak essensial untuk aromatheraphy dibandingkan menggunakan langsung di bagian tubuh. Beberapa minyak essensial memang aman untuk ibu hamil terlebih setelah trisemester pertama, selain itu pepermint essential oil juga dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI bagi para ibu hamil, namun sebaiknya kamu tetap berkonsultasi dengan dokter ahli jika ingin menggunakannya, ya.
Berikut beberapa jenis minyak essensial yang perlu dihindari ibu hamil karena dapat memicu kontraksi, meningkatkan tekanan darah hingga dapat menyebabkan pendarahan pada rahim. yaitu: Jinten, serai, daun kayu manis, thyme, clary sage, juniper berry, rosemary, nutmeg, basil, jasmine, sage dan rose.
Letakkan di Tempat yang Tepat
Hal lain yang jarang dijelaskan adalah soal aturan penyimpanannya. Biasanya minyak esensial yang berkualitas baik akan ditempatkan pada botol kaca dengan warna gelap, hal ini untuk mencegah oksidasi sekaligus menjaga kualitasnya. Minyak esensial juga tidak boleh ditempatkan pada kemasan plastik, karena kandungannya plastik akan terurai dengan minyak esensial dan memengaruhi kualitasnya. Selain itu hindari juga menempatkan minyak esensial dengan sumber panas, karena sifatnya yang mudah terbakar. Pastikan juga suhu penyimpanan tetap stabil dan hindari paparan sinar matahari langsung.
Jauhkan dari Jangkauan Bayi dan Anak-anak
Kamu juga perlu memerhatikan penggunaan minyak esensial, sebaiknya tidak menggunakannya di sekitar bayi dan balita. Jika ingin menggunakan minyak esensial dengan membakarnya kamu perlu menghindari jenis esensial yang mengandung 1,8 cineole atau eukaliptol. Karena komponen ini disebut dapat memberlambat pernapasan pada bayi terutama yang memiliki masalah pernapasan. Lemongrass, ylang-ylang dan jasmine merupakan jenis minyak essensial yang masih tergolong aman jika difungsikan sebagai diffuser dan digunakan untuk anak di bawah usia 2 tahun.
Baca juga: Mengenal 5 Jenis Essential Oil dan Manfaatnya untuk Kecantikan
- Eksfoliasi Berlebihan Ternyata Berbahaya untuk Kulit, Ini Buktinya
- Tips Basmi Jerawat Meradang dengan Masker Belimbing Wuluh
- Perawatan Wajah Cantik Tanpa Rasa Sakit dengan Enzyme Therapy
- Terapi Unik dan Kontroversial Ini Dipercaya Dapat Berguna untuk Kecantikan
- Kandungan Skin Care Ini Sebaiknya Dihindari Saat Berjerawat
- 5 Jenis Essential Oil dan Manfaatnya untuk Kecantikan