Cinta yang Dipaksakan Akan Membuatmu Menderita, Dia Pun Tak Akan Bahagia

Fimela diperbarui 28 Nov 2017, 17:00 WIB

Cinta yang dipaksakan seringkali hanya akan berujung saling melukai. Ketika kamu cuma pura-pura mencintai seseorang, bukan cuma dia yang sedang kamu bohongi. Kamu pun sesungguhnya sedang membohongi dirimu sendiri juga.

Memaksakan cinta dan perasaan pada kenyataannya bisa membuatmu menderita. Tak hanya itu saja, dia pun tak akan merasa bahagia. Sesuatu yang cuma pura-pura atau diwarnai paksaan pastinya akan terasa di dalam hati, sehingga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam sebuah hubungan.

Ketulusan Muncul dari Sebuah Kejujuran
Cinta yang tulus itu berasal dari perasaan yang jujur. Kalau selama ini cuma pura-pura dan memaksakan diri, ketulusan dalam mencintai sulit untuk tercipta. Pada akhirnya kamu cuma capek sendiri dan merasa terbebani setiap kali ingin berjuang mempertahankan hubungan.



Kita Tak Bisa Selamanya Terus Berpura-Pura
Sampai kapan mau terus berpura-pura? Berpura-pura itu sungguh melelahkan. Mungkin kita bisa bertahan untuk sementara waktu, tapi tak akan bisa selamanya menjadi orang yang berbeda setiap kali memaksakan diri mencintai seseorang. Berpura-pura mencintai atau pura-pura tidak mencintai seseorang akan sama sulitnya.



Mencapai Kebahagiaan Bersama Pun Sulit Dilakukan
Kalau segalanya diawali dengan kepura-puraan, mencapai dan menciptakan kebahagiaan bersama akan sulit dilakukan. Beruntung bila kepura-puraan itu pada akhirnya bisa berubah dan menghasilkan cinta serta perasaan yang nyata. Hanya saja kalau sudah dicoba dan diusahakan, tapi yang dirasakan cuma perasaan sakit dan tersiksa, maka tak akan ada yang bisa baik-baik saja.



Semua memang kembali pada keputusanmu masing-masing. Kamu mau bertahan memaksakan cinta dan perasaan lalu berpura-pura, atau mencoba jujur pada diri sendiri, kamu yang membuat pilihannya sendiri.

Cinta yang dipaksakan sulit untuk berakhir baik-baik saja. Saatnya untuk berani jujur pada hati dan perasaan sendiri, biar nggak berujung saling melukai.

(vem/nda)