Rawat Puluhan Anak Kurang Mampu, Kisah Polisi Ini Menyentuh Kalbu

Fimela diperbarui 28 Nov 2017, 12:30 WIB

"Pakai uang sendiri dan tanpa donatur! Polisi ini besarkan 64 anak yatim. Prestasi tidak hanya bisa diraih berdasarkan bakat atau karier. Seseorang bisa meraih prestasi di bidang lain, salah satunya adalah bidang sosial kemasyarakatan. Inilah yang diraih anggota Polda Jawa Timur, Brigadir Rochmat Tri Marwoto," inilah sedikit kisah yang diposting oleh pemilik akun facebook bernama Yuni Rusmini.

Kisah ini menjadi salah satu kisah yang menginspirasi dan menyentuh hati banyak orang khususnya orang-orang di Indonesia. Bagaimana tidak menyentuh, seorang anggota Kepolisian Indonesia bernama Rochmat yang bertugas di lingkungan Polres Madiun telah berbaik dan berbesar hati merawat puluhan anak yatim sejak sepuluh tahun yang lalu tepatnya tahun 2007.

Sejak tahun 2007, sedikitnya sudah 64 anak yang diasuhnya dengan baik seperti anak kandungnya sendiri. Tak hanya merawat, memberi tempat tinggal dan memberi pangan, brigadir Rochmat juga menyekolahkan anak-anak asuhnya hingga lulus sarjana.

Pria paruh baya ini menceritakan bahwa niatnya membantu anak-anak kurang mampu tak lain karena ia ingin meringankan beban mereka. Pria ini mengatakan,

"Saya sudah bertekad untuk menyekolahkan anak-anak sampai pendidikan yang lebih tinggi, agar ke depan bisa memiliki bekal hidup yang lebih baik. Jadi di rumah itu ya saya asuh seperti anak sendiri."



Anak-anaknya berasal dari latar belakang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Ada yang yatim piatu, anak jalanan, anak dari ayah ibu yang bercerai hingga anak dari keluarga dengan ekonomi lemah. Dilansir dari laman solopos.com, brigadir Rochmat mencari anak-anak kurang mampu yang ada di sekitarnya. Dari tahun ke tahun, ia akan mengurus, merawat dan membesarkan anak-anak tersebut dengan penuh kasih sayang dan mengandalkan gajinya yang terbilang tidak terlalu banyak.

Walau harus hidup lebih sederhana dengan merawat puluhan anak kurang mampu, brigadir Rochmat serta sang istri mengaku bahagia dan bersyukur. "Saya sama suami tidur di kamar. Anak-anak perempuan tidur di kamar yang sama, sedangkan yang laki-laki tidur di luar. Mereka kami perlakukan sama dan makan makanan yang sama, tidak ada yang berbeda.

Kami tidak membuat sistem seperti di pondok pesantren maupun asrama, kami membuat rumah seperti rumah kami sendiri. Rumah kami diusahakan agar terasa seperti rumah mereka sendiri,' ungkap Helmiyah, istri brigadir Rochmat.

Atas kebaikannya inilah, pertengahan bulan November 2017 brigadir Rochmat mendapatkan penghargaan dari Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin. Saat ini sendiri, anak asuh brigadir Rochmat sedikitnya ada 15 anak. satu anak di TK, satu anak di SMP, tujuh anak duduk di bangku SMA, dan enam anak kuliah di STAIM Magetan.

Salut atas semangatmu pak Rochmat. Kebaikanmu sungguh mulia.





(vem/mim)