Wanita yang Jadi Korban Kekerasan Mengalami Tekanan dari Berbagai Sisi

Fimela diperbarui 25 Nov 2017, 13:00 WIB

Dalam sejumlah kasus, seorang wanita yang jadi korban kekerasan dalam hubungan malah memilih bertahan. Sudah jelas pasangan melukai dan melakukan kekerasan padanya tapi dia tak kunjung bisa lepas dari situasi tersebut. Situasi seperti ini terjadi umumnya karena tekanan wanita yang jadi korban kekerasan berasal dari berbagai pihak dan sisi.

Tekanan yang dirasakan tak hanya berasal dari diri sendiri. Pandangan masyarakat pun bisa menjadi tekanan yang begitu berat. Kondisi yang ada jadi makin rumit dan sulit untuk dikendalikan. Wanita yang jadi korban kekerasan pun kondisinya malah makin terpuruk.

Hancurnya Mental Membuat Wanita Kehilangan Rasa Percaya Diri
Kekerasan yang dialami, baik secara fisik maupun verbal jelas akan melukai mental seorang wanita. Ketika kondisi mental ini sudah hancur, rasa percaya diri bisa hilang. Mau memperjuangkan hak sudah tak ada lagi keberanian. Kondisi yang sudah hancur makin sulit untuk diperbaiki.



Meninggalkan Pasangan yang Abusif Belum Menjamin Keamanan
Seperti yang dikutip dari joinonelove.org, waktu yang paling berbahaya itu justru ketika akhirnya putus atau berpisah dari pasangan yang abusif. Bahkan wanita berisiko 70% dibunuh setelah meninggalkan pasangannya yang sudah melakukan kekerasan terhadapnya. Kondisi ini pun memberi tekanan sendiri. Perasaan tidak aman yang terus menghantui membuat hidup jadi tak bisa benar-benar tenang.



Masyarakat Masih Banyak yang Justru Memojokkan Wanita yang Jadi Korban
"Pasti ceweknya nih yang bikin masalah duluan."
"Pantesan aja cowoknya marah, kelakuan ceweknya sulit diatur."
"Kalau saja ceweknya nggak ngelawan, cowoknya paling juga akan baik sama dia."
Berbagai pandangan masyarakat yang masih sering memojokkan wanita yang jadi korban ini juga jadi tekanan sendiri. Bukannya dibantu atau diberi dukungan, wanita yang jadi korban kondisinya jadi makin buruk karena pandangan masyarakat yang negatif ini.



Rasa Takut Kehilangan Orang-Orang Terdekat Juga Menghantui
Menjadi korban kekerasan, nama baik seorang wanita bisa ikut terpengaruh. Hal ini menjadi ketakutan tersendiri. Seorang wanita bisa merasa takut kehilangan orang-orang terdekatnya karena image yang dimilikinya sudah buruk. Rasa takut kehilangan ini menjadi siksaan batin tersendiri.

Tekanan yang dialami wanita yang menjadi korban kekerasan bisa sangat banyak. Berasal dari berbagai sisi dan pihak. Kondisi ini seringkali membuat seorang wanita jadi tak berdaya.

Memang bukan hal yang mudah untuk lepas dari pasangan yang melakukan kekerasan. Berjuang kembali membangun hidup yang baru setelah jadi korban kekerasan juga tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi bagaimana pun seorang wanita pun berhak untuk bahagia dan terbebas dari hubungan yang malah menghancurkan hidupnya. Bagaimana menurutmu, ladies?




(vem/nda)