Dear Kamu, Meninggalkan Tidak Selalu Lebih Baik Daripada Ditinggalkan

Fimela diperbarui 21 Nov 2017, 14:00 WIB

Kalau patah hati karena ditinggalkan dengan alasan apapun rasanya dunia tidak adil sekali. Ibarat kata, sudah dibela melakukan apa saja agar hubungan berjalan dengan baik, eh ujungnya tetap saja ditinggalkan. Apa yang salah? Lalu, tumbuh asumsi jika yang meninggalkan itu jahat dan kejam. Nyatanya? Tidak seburuk itu, ladies.

Mungkin kamu adalah salah satu orang yang merasa diperlakukan tidak adil oleh mantan karena ditinggalkan. Hmm, tapi tahukah kamu jika dalam beberapa kasus, meninggalkan itu sama menyedihkannya dengan ditinggalkan. Bahkan, lebih menyakitkan. Mengapa? Berikut alasannya.

Karena Mengakhiri Tidak Semudah Saat Memulai

Kamu pernah diputus dengan mantan dengan alasan terlalu baik? Well, banyak yang mengungkap berbagai alasan putus namun satu hal yang sama, karena sudah tidak lagi ada persamaan dalam memandang hubungan yang sedang kalian jalani. Kamu merasa perlu bertahan, sedangkan dia merasa cukup. Hubungan yang timpang inilah menyebabkan berakhirnya satu hubungan.

Saat mencoba bertahan di hubungan yang tak lagi nyaman, kamu pun sibuk mencari alasan. Well, karena mengakhiri tidak semudah saat kamu memulainya. Maka, meninggalkan dan memutuskan untuk mengakhiri seakan menjadi kejahatan yang tidak dapat dimaafkan. Tapi tahukah kamu, jika meninggalkan juga sama menyakitkan dengan bertahan pada hubungan yang tidak sehat?

Meninggalkan, Berarti Harus Siap Dengan Kemarahan Orang Lain

Meninggalkan seseorang berarti harus siap disalahkan semua orang. Tidak boleh membenci, tidak boleh melakukan pembelaan karena meninggalkan berarti telah berbuat kesalahan. Well, nyatanya meninggalkan sama beratnya dengan ditinggalkan bahkan mungkin lebih berat.

Sementara bagi yang ditinggalkan, dengan leluasa dapat membenci. Bebas melakukan pembelaan. Hak yang tidak akan kamu dapatkan saat meninggalkan seseorang.

Kita pernah berada di posisi meninggalkan maupun ditinggalkan. Kita pernah merasa sedih dan merana karena ditinggalkan, kita pun pernah merasakan sakitnya merelakan seseorang yang masih kita cintai. Merelakan berpisah, sementara kamu masih ingin berjuang namun keadaan jauh lebih baik saat harus berpisah.

Mulai sekarang berhenti mengatakan jika meninggalkan adalah kesalahan terbesar dalam satu hubungan. Karena meninggalkan pun sama merananya dengan ditinggalkan. Selamat hari ini.

(vem/apl)