Wahai Para Lelaki, Jangan Silap Akan Kilau 'Bini Zaman Now'

Fimela diperbarui 15 Nov 2017, 17:15 WIB

Beberapa hari belakangan, linimasa dibikin heboh oleh postingan Mariana Dewi 'Wei' Soehartono di Facebook yang pada akhirnya viral dengan kata kunci 'bini jaman now'. Pasti sudah pada tahu kan apa yang dituliskan ibu yang satu ini di akun media sosialnya? Yap! Menyoal kebebasan para pria untuk menjalani hobi mereka, meski itu harus dibayar mahal dengan uang. Tulisan ini pun dibanjiri pro dan kontra. Emmm, kamu termasuk yang mana, ladies?

Well, para lelaki seperti dapat angin segar. Di kolom komentar dari status yang hingga hari ini sudah dibagikan sebanyak lebih dari 12 ribu kali itu, mereka menuliskan uneg-uneg yang mungkin selama ini hanya bisa dipendam, atau dicurhatkan ke sesama teman senasib saja. Mereka serta-merta setuju dengan apa yang ditulis di situ. Bahkan ada suami yang tak segan menulis, "Seandainya istriku kek gini," atau membubuhkan tag ke akun istrinya sambil bilang, "Baca nih!"

Saya secara pribadi sepakat dengan apa yang ditulis panjang lebar oleh perempuan yang kini jadi tipe bini idaman para pria ini. Memang lebih baik ikhlas kalau suami punya hobi mahal asal kita tahu, ketimbang tiba-tiba mereka mengurangi jatah bulanan tanpa alasan yang jelas dan tidak transparan. Memang lebih baik menimbun mainan, burung kicau, atau upgrade mobil sport favorit, ketimbang tiba-tiba kita memergoki ada pesan mesra dari wanita lain di ponselnya. Ugh!

Boys will be boys... Pernyataan ini memang patut diamini, karena yang terjadi pada umumnya, lelaki lebih susah melepaskan hobi masa kecil mereka. Bahkan hobi itu bisa lebih menjadi-jadi setelah mereka akhirnya punya uang untuk membeli sendiri apa yang keingininannya. Boys will be boys... Sebagian perempuan maklum dan bisa menerima bagian yang satu ini dari pasangan mereka. Boys will be boys...

Sayangnya, tak semua perempuan punya pemikiran yang sama seperti Mariana Dewi ataupun saya sekarang ini. Ada mereka yang enggan merelakan uang dengan jumlah besar, karena mungkin ada kebutuhan lain yang lebih mendesak. Apalagi kalau sudah jadi ibu dengan lebih dari dua anak. Coba survei, di mana ada harga susu yang murah? Di mana ada biaya sekolah tak lebih dari setengah juta rupiah saja? Di mana ada keluarga yang tak butuh setidaknya 20 kilogram beras tiap bulannya?

Wahai para lelaki, istrimu adalah dia yang kau pilih sendiri untuk menemani di sisa hidupmu, dengan segala lebih dan kurangnya, termasuk sifat baik dan buruknya. Istrimu adalah dia yang seharusnya kamu syukuri telah memilikinya. Istrimu tentu saja tak sama dengan istri temanmu, apalagi istri orang-orang yang kamu tak kenal. Istrimu bukanlah Mariana Dewi. Istrimu tentu punya alasan kenapa mereka tak bisa ikhlas dengan hobimu yang butuh biaya setara dengan SPP anakmu.

Setiap orang punya skala prioritas. Tak hanya para lelaki, perempuan pun harus tahu waktunya, kapan bisa menghamburkan uang dan kapan harus berhenti berfoya-foya. Jika sandang, pangan, dan papan sudah terpenuhi, ingatlah bahwa masih ada kebutuhan lain yang juga tak bisa ditunda. Selesaikan dulu apa yang jadi tanggung jawab, barulah bisa klaim hak kita. Dan yang terpenting, alangkah baiknya jika kita bisa jujur pada pasangan, terutama dalam hal materi. Selamat mencoba! ;)

(vem/dew)
What's On Fimela