Review: Buku Setengah Jalan (Koleksi Esai Komedi) - Ernest Prakasa

Fimela diperbarui 12 Nov 2017, 11:15 WIB

Judul: Setengah Jalan
Penulis; Ernest Prakasa
Penyunting: Eka Saputra
Perancang sampul: Agung Budi Sulistya
Ilustrasi isi: Larasati Apsari
Pemeriksa aksara: Titish A.K. & Fitriana
Penata aksara: gabriel_sih
Cetakan Pertama, Agustus 2017
Diterbitan oleh B first (PT Bentang Pustaka)

INTRO
Halo!
Terima kasih udahberniat membaca buku ini.

Setengah Jalan adalah koleksi esai komedi yang sebagian besar diadaptasi dari tur stand-up comedy gue yang berjudul sama, yang diglear di dua belas kota dari April hingga Mei 2017. Ini tur gue yang keempat setelah "Merem Melek" (2012), "Illucinati" (2013), dan "Happinest" (2015). Dan, ini buku gue yang kelima setelah Dari Merem ke Melek dan trilogi Ngenest.

Buku ini mau gue persembahkan buat semua komika dan calon komika di Nusantara. Tolong tetap melucu karena negeri ini butuh lebih banyak tawa.

***

Di usianya yang tahun ini menginjak 35 tahun, Ernest merasa kalau dirinya sudah setengah jalan. Ada banyak hal yang sudah ia capai, tapi juga masih ada hal-hal lain yang ingin ia wujudkan. Buku Setengah Jalan bukan sekadar kumpulan esai komedi, tapi juga berisi cerita perjalanan hidup Ernest.

Namanya esai komedi, jadi pastinya bisa ditebak kalau isi buku ini dijamin bikin ketawa dan sangat menghibur. Topik yang dibahas pun sangat beragam, mulai dari soal jodoh dan asmara (seperti dalam Menggugat Jodoh), fenomena kekinian (seperti yang dibahas dalam Fenomena YouTube dan Mendekatkan yang Jauh, Menjauhkan yang Dekat), dan kisah di balik kesuksesan film Cek Toko Sebelah.

Ditulis dengan bahasa yang sangat ringan, membaca tulisan Ernest nggak akan bikin kening berkerut. Malah sangat menghibur dan bisa bantu melepaskan stres dalam pikiran.

Salah satu yang paling berkesan dari buku ini adalah inspirasi soal kisah perjalanan hidup Ernest bisa sampai sesukses sekarang. Ternyata ada banyak lika-liku dan tantangan yang harus ia taklukkan unutk bisa sukses.

Dalam bab Cerita Satu Dekade, Ernest merangkumkan perjalanan hidupnya mulai dari menikah hingga akhirnya memiliki dua buah hati yang lucu (Sky dan Snow). Di bab yang dilengkapi dengan foto-foto manis ini, kita akan diajak untuk mengikuti kisah Ernest dari yang menikah dengan masih jadi pekerja kantoran bergaji pas-pasan, perjuangan ikut stand-up comedy, jadi artis, pindah ke Bali, balik lagi ke Jakarta, beserta semua hal yang sarat akan kenangan.

Kalau kamu lagi butuh bacaan yang menghibur sekaligus menginspirasi, Setengah Jalan bisa jadi rekomendasi yang tepat. Kita akan dibuat tertawa sekaligus mendapat berbagai hal baru yang sangat mencerahkan ketika membacanya.

(vem/nda)