Mohamed Bzeek, ia merupakan seorang yang begitu mulia hatinya. Ia juga dikatakan sebagai malaikat berwujud manusia untuk anak-anak terlantar dengan penyakit mematikan yang menggerogoti tubuh mereka. Ketika anak-anak ini ditinggalkan orangtuanya, kehadirannya tak diharapkan dan tidak mendapat kasih sayang tulus dari ibu yang melahirkannya, Bzeek berbesar hati merawat dan mengasuh anak-anak tersebut.
Seperti dilansir dari laman odditycentral.com, sedikitnya selama 30 tahun, sudah 80 anak yang dirawat dan dijaga Bzeek dengan sepenuh hati. Beberapa anak yang menderita penyakit kanker stadium akhir bahkan dirawat dengan penuh kasih sayang dan kehati-hatian.
Bzeek merupakan seorang muslim asal Libya yang kini tinggal di Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai pria yang taat pada agama, ramah dan baik hati. Sejak tahun 1980an, bersama istrinya yang bernama Dawan, Bzeek mulai merawat dan mengasuh anak-anak terlantar. Anak-anak yang dirawatnya kebanyakan adalah anak-anak yang menderita sakit parah dan tidak diharapkan akan bertahan hidup.
Selama ini, tidak sedikit anak-anak dengan penyakit mematikan di tubuhnya justru ditinggalkan oleh orangtua mereka. Melihat kondisi ini, Bzeek begitu tersentuh dan sedih. Sendirian di pintu kematian adalah suatu hal yang begitu mengerikan. Untuk itulah, Bzeek ingin agar anak-anak yang tak lagi memiliki siapa-siapa tersebut merasa bahwa mereka masih memiliki orang-orang yang mencintainya di penghujung hidupnya.
"Kuncinya adalah kau harus mencintai mereka seperti anakmu sendiri. Aku tahu bahwa mereka sakit, aku tahu mereka akan meninggal. Aku melakukan yang terbaik yang bisa aku lakukan sebagai manusia, kemudian aku memasrahkan segalanya pada Tuhan. Aku ingin ada untuk mereka sebagai seseorang yang menguatkannya dan mengurangi rasa takutnya di penghujung hidupnya," ungkap Bzeek.
Bzeek dan istrinya sendiri dikaruniai seorang anak laki-laki pada tahun 1997. Anak ini bernama Adam. Sayangnya, ia terlahir menderita kelainan bawaan yakni penyakit tulang rapuh dan kekerdilan. Meski begitu, Bzeek maupun sang istri merawat putra kandung dan anak-anak asuh lainnya dengan sangat sabar, tabah juga tulus.
Dulu, Bzeek merawat anak kandung dan asuh mereka bersama sang istri. Tapi, tahun 2015 lalu sang istri meninggal dunia. Kini Bzeek mengasuh anaknya dan salah satu anak asuhnya yang menderita lumpuh, tuna netra, tuna rungu dan tuna wicara dibantu seorang suster. "Aku tahu bahwa dia tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, tapi aku selalu berbicara kepadanya. Dia adalah makhluk yang berperasaan. Dia punya jiwa," ungkap Bzeek.
Selama puluhan tahun menjadi bapak asuh bagi anak-anak yang sakit parah, Bzeek telah menyaksikan sedikitnya 10 anak asuhnya meninggal dunia di rumahnya. Ia juga menyaksikan kematian sang istri. Tahun 2016, ini juga menjadi tahun yang berat badan Bzeek. Ia didiagnosa menderita kanker usus. Dokter menyarankan agar ia melakukan operasi tapi ia menolaknya. Penolakan ini dilakukan karena ia ingin tetap merawat anak-anak asuhnya meski ia sendiri sedang sakit. Kalau ia melakukan operasi, lantas siapa yang akan merawat anak-anak asuhnya, pikir Bzeek.
Beruntung, setelah melakukan rawat jalan, Bzeek perlahan tapi pasti dinyatakan sembuh. Bagi Bzeek, kebesaran Tuhan adalah penyelamat terbaiknya. "Bagiku, kematian adalah bagian dari kehidupan. Dan aku senang bisa membantu anak-anak itu melewati masa kehidupan mereka. Aku bersama mereka, membantu dan menghibur mereka. Aku mencintai mereka semua, aku ingin saat mereka menghadap Tuhan, mereka merasa bahwa mereka memiliki keluarga yang peduli dan mencintai mereka," jelas Bzeek.
Kisah yang begitu menyentuh. Apa yang kamu lakukan sungguh mulia Bzeek, percayalah bahwa Tuhan selalu membersamaimu.
- Foto Ini Tampak Sederhana, Tapi Tidak Sedikit Orang Tersentuh Karenanya
- 30 Tahun Hijaukan Afrika Barat Seorang Diri, Kisah Pria Ini Menginspirasi
- Foto di Makam Pakai Toga, Kisah Gadis Ini Menyentuh Hati
- Tetap Semangat Mengajar Meski Lumpuh, Kisah Guru Ngaji Ini Menyentuh
- Bawa Ayah yang Sakit ke Asrama Kampus, Kisah Gadis Ini Bikin Terenyuh