Paduan Dahsyat Antara Fashion & Make Up dalam LAKME Trend Gala

Fimela diperbarui 19 Okt 2017, 09:00 WIB

Apa jadinya jika fashion berpadu dengan make up? Jawabannya: karya seni yang melenggok di atas catwalk. Paduan dua unsur indah ini terjadi dalam LAKME Trend Gala, sebuah fashion show yang mempertemukan empat desainer Indonesia dengan karya kreatif dari LAKME yang berkerja sama dengan Fimela.com

Keempat desainer itu antara lain Sapto Djojokartiko, Toton Januar, Mel Ahyar, dan Kraton Auguste Soesastro. Kesemuanya menghadirkan rancangan yang dikolaborasikan dengan make up artistik LAKME dengan tema besar Illuminance, Rabu (18/10), di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta Selatan.

Adelina Ausy, selaku Managing Director PT Unilever Enterprises Indonesia menyatakan bahwa ini adalah kali pertama beauty dan fashion show bekerja sama untuk menghasilkan tren warna 2018. "Ini merupakan komitmen yang diciptakan LAKME sebagai pionir beauty tren di Indonesia. Fashion dan makeup juga adalah dua hal yang tidak dapat berdiri sendiri dan harus saling membantu," ujar Adelina dalam jumpa pers jelang LAKME Trend Gala berlangsung.

Ditambahkan Adina Tontey sebagai General Manger dari LAKME, make up yang mereka hadirkan terinspirasi dari para desainer itu sendiri. Malah, banyak dari desainer pula bisa muncul tren warna baru di setiap tahunnya. "Acara ini merupakan perayaan terbesar di mana make up bertemu dengan fashion," tegas Adina.

Sebagai Creative Director dari LAKME, Donald Simrock, punya tugas berat memoles ke-80 model yang ada agar bisa selaras dengan karya keempat desainer Indonesia tersebut. Namun dengan lugas Donald bisa menjabarkan bagaimana arahan karyanya bisa disesuaikan dengan karakter masing-masing desainer.

"Untuk Mel Ahyar, banyak hasil karyanya yang diorama sehingga menghasilkan warna make up yang lebih lembut. Sedangkan Auguste karyanya sangat terstruktur dengan garis tegas sehingga kami menggunakan efek yang sama," ujar Simrock.

"Untuk karya Toton, semua terasa lebih mentah, anti-establisment, dan ada unsur militernya sehingga membuat make up yang lebih dinamis. Terakhir untuk Sapto memiliki bahan baju yang indah dan timeless. Maka itu kami memakai tema yang romantic constructive," tegasnya lagi.

Sapto sendiri mengaku bahwa fashion show kali ini menampilkan sosok kreatif yang berbeda dari biasanya. Jika biasanya dia lebih nyaman menggunakan warna monokrom, khusus untuk LAKME Trend Gala dia berani menggunakan warna di luar kebiasaannya itu.

"Untuk malam ini berawal dari ide koleksi yang rada berani keluar dari warna monokrom, bukan hanya hitam dan putih," paparnya.

Secara keseluruhan acara ini berhasil memadumadankan fashion dengan makeup melalui cara terbaiknya. Setiap seniman yang berkutat di dalamnya mampu mengekspresikan karya masing-masing dan indah ketika disandingkan. Well done, LAKME!

(vem/zzu)

Tag Terkait