25 Tahun Berkarya, Sebastian Gunawan Luncurkan 82 Koleksi Whisper/Roar

Fimela diperbarui 11 Okt 2017, 15:00 WIB

Menepaki dua puluh lima tahun keragaman dan keindahan dalam berkarya, Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese mengeluarkan 82 koleksi yang bertemakan WHISPER/Roar.

Menurut Sebastian, WHISPER/Roar mengandung filosofi ‘dari bisik-bisik’, semakin nyaring, dan berubah menjadi sebuah ‘gemuruh’ seiring perjalanan karya Sebastian Gunawan sebagai label.
Barisan koleksi yang dipersembahkan seolah menelisik rancangan sejak semula, semakin berkembang, dan menjadi besar, yang ditandai dengan rancangan-rancangan bersiluet dramatis, detail artistik, serta penggunaan bahan yang diolah kembali dengan sangat menakjubkan.

WHISPER/Roar mengeksplorasi kekayaan romantisme gaya berbusana era tahun 40an, tahun 50an, dan tahun 60an yang membuat gaya dengan cita rasa dan aroma sangat masa kini.

Lewat koleksi ini Sebastian dan Cristina ingin mengungkapkan tentang keindahan yang muncul dari keragaman siluet, pilihan bahan, pengerjaan detail dan jangkauan palet warna yang bisa bersatu dengan harmonis.

Inspirasi tercipta dari ketertarikan Sebastian dan Cristina pada keterampilan tangan yang tinggi, seperti kecakapan dalam melipat, kecantikan motif serta tekstur yang dihasilkan dari olahannya, hingga keindahan leret warna yang menjadi benang merah koleksi.

Ketertarikan itu mempertemukan Sebastian dan Cristina pada eksotisme Asia dalam mengolah detail dengan romantisme busana Eropa yang memiliki kekayaan tekstil dan tekstur bahan yang begitu variatif. Penikmat mode akan dimanjakan dengan berbagai sajian multidimensi saat sang Desainer menghasilkan karya yang tidak terduga.

Lewat peragaan ini Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese ingin memberikan pernyataan mode yang hadir dalam beragam potongan; A-line, celana, gaun, jaket pendek, jaket panjang, fitted, duyung, berpadu menjadi koleksi yang sempurna dan subtil. Di sela busana yang ditampilkan di papan peraga itu menyelinap dress jumper bersiluet lurus yang unik karena terlihat seperti gaun panjang saat model yang mengenakan berdiri tegak dan bersalin rupa dalam sekejap menjadi jumper saat model bergerak.

Rancangan juga memanfaatkan ragam bahan yang bertolak belakang, yaitu bahan yang tipis, tebal, kilap, halus, dan kaku, untuk memberi efek berbeda-beda, namun tetap dengan ciri khas label Sebastian Gunawan yang membuat tiap wanita lebih cantik.

Kekuatan koleksi terletak pada saat Sebastian dan Cristina mengeksplorasi bagian lengan busana dan menjadikannya sebagai si penghela perhatian dari deretan busana yang ditampilkan. Lengan lurus, bervolume, bertumpuk, pendek, panjang, mengayakan siluet.

"Gaya tahun 1940an yang terlihat dalam siluet gaun lurus yang seakan berbisik tenang namun sekaligus meneriakkan tawaran baru lewat detail bergambar malaikat kecil yang tersusun dari butiran swarovski," ujar Sebastian saat ditemui di Jakarta.

Inspirasi gaya New Look tahun 1950an dihadirkan dalam rancangan rok lebar mengembang dari bahan lace kaku berlengan pof yang diperkaya dengan detail pita yang dilipat, ditekuk, dijahit tindas, di sekujur busana.

Penggunaan bahan kaku dan crispy ala tahun 60an, menggenapkan koleksi. Bahan-bahan yang cenderung bernilai vintage, di antaranya Damask (bahan tebal bertekstur dan bermotif dari hasil tenun), Mikado (jenis sutra mewah dan berat yang cocok untuk memberi struktur gaun), Sifon, Lame Matelasse, Lace, Sequin (bahan dengan kepingan-kepingan kecil yang dijahitkan di seluruh permukaannya), hingga sejenis kulit imitasi yang memberi nilai tambah pada penampilan busana.

(vem/asp/apl)