Dua pekan setelah single terbaru dirilis, 'Long As I Get Paid', Agnez Mo mendapat pengakuan dari salah satu media lifestyle, Vogue. Dalam kolom Celebrity Style, penulis Janelle Okwodu, memuji Agnez dalam tajuk 'Is America Ready for Agnez Mo?'.
Okwudu menuliskan ini berdasarkan hasil wawancara dan pengamatannya dalam pembuatan video klip 'Long As I Get Paid'. Ia melihat penampilan, etos kerja, dan tim penunjang Agnez dalam album internasional pertamanya,'X'. Menurutnya, Agnez memiliki komitmen yang penuh dalam pengerjaan 'X', termasuk single tersebut.
"Sang artis Indonesia mengambil kesempatan yang ada, memimpin sekelompok penari melalui koreografi yang sulit, dan melepaskan dirinya dalam sebuah lagu kebesaran take that haters [istilah untuk melawan para pembencinya] di lokasi yang ia temukan sendiri," tulis Okwudo dalam tulisan yang dirilis Rabu (11/10).
"(Agnez) Mo mungkin kerepotan tapi energinya jelas terlihat," tambahnya.
Dalam wawancaranya, Agnez saat itu menegaskan bahwa ia adalah kritikus terbesar untuk dirinya sendiri. Bukan karena perkara arogan, tapi karena ia ingin berubah dan menuju arah yang benar. Keinginan untuk terus sempurna ini pula yang membuat Agnez membentuk sebuah tim dan membangun kultur kekeluargaan di dalamnya.
Para anggota tim ini termasuk stylist Monica Rose, makeup artist Mylah Morale, dan hairstylist Larry Sims. Ketiga nama disebut terakhir ini bertanggung jawab dalam membangun identitas visual video klip di keseluruhan album 'X'. "Yang membuat saya suka pada ketiganya adalah mereka mendengarkan mengenai apa yang saya mau dan saya pun mendengarkan apa yang mereka mau," ujar Agnez.
Rose, Morales, dan Sims pun menyatakan hal yang nyaris serupa. Bukan karena mereka dibayar sebagai pekerja Agnez, melainkan karena ketiganya merasakan bahwa Agnez bisa menghormati karya mereka dan tidak takut mengambil risiko untuk tampil berbeda.
(Baca juga: Mengenal Brian White, Pria Seksi yang Jadi Model Video Klip Baru Agnez Mo)
"Dia tidak pernah bilang tidak dan dia terbuka untuk saran dan masukan. Itu adalah kualitas yang jarang ada," kata Rose. Sang stylist, Morales, ikut menekankan pujian ini dengan menyatakan,"Agnez punya pandangan soal apa yang dia inginkan. Dan itu adalah hal penting ketika Anda bekerja dengan seorang seniman."
Di akhir tulisannya, Okwudo mengambil pandangan positif terhadap kegemaran Agnez melanggar aturan fashion yang ada. Meski itu artinya akan membawa tantangan tertentu untuk perempuan berusia 31 tahun ini.
Jadi, apa kesimpulan Okwudo mengenai tajuk tulisannya sendiri, Is America Ready for Agnez Mo? "Dengan video yang sudah ditonton 13,2 juta kali dan terus bertambah di Vevo, it’s clear that she’s only just getting started."
Pengakuan Agnez Mo menjadi sebuah kabar baik buat musisi Indonesia. Setelah sebelumnya rapper muda, Rich Chigga, juga melakukan hal yang sama: merantau ke AS, bermusik, dan berhasil. Salah satu review yang dilakukan media ternama, The New Yorker, memberi applause atas apa yang dihasilkan pria bernama asli Brian Imanuel itu.
Maju terus musisi Indonesia!
(vem/zzu)