Donny Kesuma-Yuni, Pernikahan 18 Tahun Itu Kandas Atas Nama Perempuan Lain

Fimela diperbarui 10 Okt 2017, 14:39 WIB

Purna sudah pernikahan Donny Kesuma dengan Yuni Indriyati, Senin (9/10), di Pengadilan Agama Bekasi. Usia mahligai yang masuk angka 18 tahun selesai begitu saja setelah Donny diketahui memiliki perempuan lain dalam hidupnya.

Sejak awal gugatan cerai, Yuni mengaku pasrah dengan proses ini. Mengingat Yuni sudah berusaha memperbaiki hubungan mereka namun Donny dan pihak ketiga dalam rumah tangga mereka tak kuasa mengumumkan cintanya ke dunia.

"Itu sudah cerita lama apalagi sekarang sumbernya bukan saya yang mengeluarkan fotonya mereka, perempuan itu yang mengekspos, sebagai seorang istri nggak bisa tinggal diam dong masa melihat suami memiliki foto begitu dengan perempuan lain. Harus diluruskan, tapi nggak ada niat baik untuk diluruskan malah menentukan sikapnya tetap menggandeng perempuan itu, berarti itu kan jawaban," ujar Yuni seperti dilansir dari Kapanlagi.com pada September 2017 lalu.

Tapi apa mau dikata. Ketika palu hakim diketuk. Saat buku nikah tergunting di meja hijau, ketika itu pula air mata Yuni tak terkuasa terbendung. Perempuan yang sudah memberi Donny tiga anak lelaki itu akhirnya menangis terisak saat sadar pernikahannya berakhir.

"Setiap rumah tangga punya impian, punya cita-cita ke depan yang sebetulnya impian dan cita-cita ke depan itu... (tertahan tangis), apalagi menyangkut ketiga anak, cuma (menangis)," kata Yuni usai sidang putusan.

Luka sebuah perselingkuhan bukan hanya terlihat dari air mata yang menetes saja. Dikatakan Peggy Vaughan, seorang aktivis yang juga pendamping di jaringan internasional grup penyokong Beyond Affairs Network, bahwa seseorang yang dikhianati harus menjalani beberapa tahap dari pemulihan. Namun, pemulihan ini pun belum tentu bisa mengobati luka yang ada.

"Memulihkan cenderung jauh lebih kompleks dibanding apa yang diharapkan oleh kebanyakan pasangan. Bahkan definisi pemulihan itu sendiri memang rumit. Misalnya, tetap menikah bukanlah jaminan pemulihan emosi pribadi, dan pemulihan pribadi bukanlah jaminan untuk membangun kembali pernikahan," tulis Vaughn seperti dilansir psychologytoday.com.

Hal perdana yang bisa dibenahi dari seseorang yang baru saja dikhianati adalah dirinya sendiri lebih dulu. Dimulai dari pemulihan secara fisik. Baru kemudian pembenahan secara emosional.

 

Bukan tidak mungkin bahwa perpisahan itu, semua sakit hati dan air mata itu, membuka jalan buat kamu menemukan kebahagiaan dalam wujud lain. "Pertanda positif bahwa sebuah pemulihan berjalan baik adalah kedua pihak, sesakit dan sesalah apapun, menyadari bahwa perselingkuhan itu malah menjadi pembuka jalan bagi hidup yang lebih baik bagi masing-masing," tambah Susan Heitler Ph.D, seorang psikolog klinis yang juga penulis Resolution, Not Conflict.

So, chin up, Yuni! 

(vem/zzu)