Kisah Inspiratif Atlet Berhijab Peraih Medali Emas di Sea Game 2017

Fimela diperbarui 09 Okt 2017, 14:15 WIB

Perhelatan SEA Games 2017 di Malaysia memang sudah berakhir. Namun, gegap gempitanya masih terasa sampai sekarang. Bagaimana tidak, Indonesia membawa 'oleh-oleh' medali yang cukup membanggakan pada ajang bergengsi tersebut.

Salah satu atlet yang berhasil membawa pulang medali emas ke tanah air ialah atlet wanita bernama Diananda Choirunisa dari cabang panahan. Ia berhasil mengalahkan lawannya dari Filipina saat final dengan skor 6:2.

Spesialnya, sosok Diana, sapaan akrab Diananda ini begitu terlihat cantik menggunakan hijab. Namun siapa sangka, Diana yang memutuskan menggunakan hijab sejak 2015 ini mengaku tidak mudah menggunakan hijab bagi seorang atlet panahan.

Setelah berhijab, ia menceritakan bahwa dirinya kerap terluka saat latihan ketika pertama kali menggunakan hijab. Namun, berhijab bukanlah halangan baginya untuk selalu berprestasi.

"Harusnya saat memanah nggak ada penghalang di bagian leher. Namun waktu pake hijab kan tertutup sampai leher. Kalo terluka sampai berdarah karena gesekan antara hijab dan panahan itu sudah biasa. Jadi perlu latihan lebih. Pernah waktu pertandingan sempat nggak dapat nilai gara-gara nyangkut ke jilbab," ujarnya saat ditemui di Jakarta.

Diana menambahkan, cuaca pun menjadi tantangan tersendiri baginya. Apalagi ketika panas, ia mengaku bisa mandi atau berganti pakaian tiga sampai empat kalo perhari. Padahal, sebelum berhijab paling banyak ia hanya dua kali ganti pakaian.

Bukan hanya itu saja tantangan yang dihadapi Diana, sang ibunda tercinta pun sempat melarang ia berhijab. Ibunda yang juga atlet panahan memiliki rasa takut jika prestasi anaknya turun ketika memutuskan menggunakan hijab. Namun, atlet yang juga mahasiswa psikologi ini memiliki cara jitu meluluhkan hati sang ibunda, dengan cara memberikan prestasi.

"Awalnya sama mama nggak boleh karena banyak atlet panahan yang setelah pakai hijab dia nembak turun prestasinya. Mama takut aku turun prestasinya. Aku berusaha meyakinkannya, waktu itu juga ada tanding ISG, Islamic Solidarity Games, terus aku bilang sama mama, 'Kalau menang aku akan pakai hijab terus ya'. Alhamdulillah menang dan mama bolehin," tambahnya.

Diana pun bukan hanya seorang atlet berprestasi. Namun, dirinya tidak melupakan pendidikan. Terbukti kini ia sedang kuliah di  Fakultas Psikologi Universitas Airlangga itu tak melupakan tugasnya sebagai seorang pelajar. Memilih jurusan psikologi bukan tanpa arti, menurutnya jurusan ini dapat mempengaruhi aktivitasnya sebagai atlet panahan. Mulai dari persiapan mental sampai menahan emosi.

So ladies, apa yang kita ingin memang harus kita kejar dengan sungguh-sungguh agar mendapat apa yang selalu kita idam-idamkan.

(vem/asp/mim)
What's On Fimela