Si Duda atau si Lajang, Kuharus Pilih yang Mana?

Fimela diperbarui 06 Okt 2017, 13:00 WIB

Sekarang saya sedang di posisi yang sangat bingung. Mohon solusinya.

Saya sudah menjalani hubungan hampir 4 tahun dengan seorang duda beranak dua. Selisih umur kami pun sangat jauh, yaitu 17tahun. Saya memang merasa nyaman dengan dia karena selama saya pacaran dengannya, dia orang yang paling mengerti.

Dulu saya bertemu dengannya karena saya bekerja di tempatnya usahanya. Meski usahanya sempat bangkrut, saya tetap berpacaran dengannya. Saya sempat bekerja di tempat lain dan akhirnya kembali lagi bekerja dengan dia. Dia berjanji akan menikahi saya secepatnya tapi sampai saat ini belum juga ada kepastian. Akhirnya suatu saat saya memutuskan untuk bekerja di tempat lain dan pada saat saya sudah bekerja, dia berjanji akan menikahi saya tahun depan. Namun, pada saat bersamaan saya baru tahu kalau ada pria lain yang menyukai saya.

Pria tersebut masih muda dan lajang. Dia tahu kalau saya sudah mempunyai calon. Setiap hari memang saya diantar jemput sama si duda. Si lajang pun mengetahui hal tersebut tapi dia tetap ingin menunggu saya. Walaupun si lajang sudah saya jauhi karena saya takut mengecewakannya, dia tetap menghubungi saya. Walaupun hampir akun medsos sudah saya blokir, dia tetap menghubungi saya dengan akun medsos lain.
 
Pertanyaannya,
1. Saya harus memilih siapa? Apakah duda yang memang sudah pasti menikahi saya tapi dia over protektif dan ke depan nggak tahu bagaimana, atau yang lajang yang selama ini mau menunggu saya walaupun dia tahu bagaimana saya tapi belum pasti untuk menikah?
2. Bagaimana cara menjauhi salah satu dari mereka?

Sebelumnya terima kasih ya untuk saran dan masukannya.

Salam,
H. H.

***

Dear H,

Terima kasih sudah berbagi cerita dengan Vemale :)

Wah, cukup bikin dilema dan galau juga ya. Terjebak di antara dua pilihan memang bikin hati dan perasaan nggak tenang. Meski begitu, perlu diingat juga kalau memang kamu harus bisa membuat keputusan dan menetapkan pilihan. Jangan sampai kamu kehilangan keduanya karena kamu kelamaan mengambil keputusan.

Harus memilih siapa, pada dasarnya tergantung dari kata hatimu. Kamu merasa paling nyaman bersama siapa? Siapa yang kira-kira bakal membuatmu lebih bahagia? Siapa yang akan bakal membuat masa depanmu lebih baik?

Kalau memilih si duda, pastikan kamu juga siap nantinya hidup bersama anak-anaknya. Siapkan mental dan hatimu untuk bisa menjadi ibu tiri yang baik untuk anak-anaknya. Selain itu, kamu juga harus yakin kalau niatnya untuk menikahmu bukan cuma janji palsu. Yang tak kalah penting juga restu orang tua dan keluarga. Pernikahan juga menyatukan dua keluarga, jadi penting juga untuk berdiskusi dengan mereka.



Sementara kalau memilih si lajang, kamu harus bisa segera memastikan keseriusannya padamu. Kamu juga perlu mengenal dan mengetahui kepribadiannya lebih dalam. Minta ia membuktikan keseriusannya jika dia memang menyukaimu. Kenali potensinya, kira-kira dia bakal bisa lebih membahagiakanmu atau tidak. Selain itu, kamu juga harus bertanya pada dirimu sendiri, kira-kira dia bakal cocok denganmu atau tidak, bisa mengimbangi dan melengkapi hidupmu atau tidak.

Pada akhirnya memang kamu harus memilih salah satu. Ketika sudah menetapkan pilihan, cobalah untuk berkata jujur dan terbuka ketika akan menjauhi salah satunya. Bisa dengan mulai menjaga jarak tanpa bermaksud melukai. Tapi memang kamu juga harus tegas sih dalam menyampaikan perasaanmu.

Semoga kamu bisa segera menetapkan pilihan yang terbaik, ya. Bagaimana pun kamu sendiri yang bisa membuat dan menciptakan bahagiamu sendiri dengan pasangan yang paling bisa membuatmu nyaman.

(vem/nda)