Bagaimana Mengurangi Hiperaktivitas Pada Anak? Ini Jawaban Psikolog

Fimela diperbarui 05 Okt 2017, 11:30 WIB

Moms tentu kita tak asing lagi dengan istilah anak hiperaktif. Nah, kasus anak hiperaktif terjadi karena beberapa faktor seperti faktor biologis dan psikologis.

Pada faktor biologis anak memang membutuhkan terapi. Lain halnya anak dengan hiperaktivitas yang terjadi karena psikologis disebabkan oleh tidak terpenuhinya apa yang ia inginkan. Seperti sentuhan, pelukan, dan perhatian dari orangtua. Hiperaktivitas psikologis pada anak bisa ditekan atau dikurangi melalui mindful parenting.

"Mindful parenting itu sebetulnya kedekatan yang berkualitas," ujar psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani saat ditemui di Jakarta.

Mindful parenting bisa dilakukan oleh orangtua seperti memberikan pelukan pada anak, menatap mata anak, mendengarkan dan memberi respon terhadap pertanyaan dan pernyataan yang digulirkan anak. Tidak hanya sekadar reaksi saja, tetapi respon.

Mindful parenting ini dapat membuat anak merasa bahwa ia didengarkan, dihargai, disayangi, dan dipahami oleh orang tua. Selain mengurangi hiperaktivitas pada anak, mindful parenting dapat mengurangi beberapa masalah lain seperti kenakalan pada anak serta praktik-praktik disiplin keras.

"Praktik disiplin keras berkurang karena anak cenderung lebih menurut," tambah Anna.

Selain bermanfaat bagi anak, mindful parenting juga membawa kebaikan bagi orangtua. Seperti orang tua sangat mudah menjalin kedekatan dan pemahaman yang lebih baik dengan anak. Orang tua dan anak akan lebih mudah mengekspresikan rasa cinta sehingga orang tua pun akan merasa lebih bahagia.

"Bukan hanya anak dekat dengan dirinya, tapi dirinya juga dekat dengan anak," tutupnya.

(vem/asp/nda)