Cinta Memang Buta, Tapi Aku Siap Hadapi 3 Tantangan Menjadi Istri Kedua

Fimela diperbarui 03 Okt 2017, 14:17 WIB

Tidak ada satu pun perempuan yang memimpikan bakal menikah dengan status istri kedua. Namun hidup berkata lain ketika hatimu jatuh pada seorang pria berstatus duda dan sudah memiliki anak.

Hal ini dialami oleh Biby Alraen, gadis cantik yang dipersunting Rifky Balwel --duda satu anak yang pernah menikah dengan seleb cantik, Risty Tagor. Setelah tiga tahun berpacaran, Biby dilamar oleh Rifky, Minggu (1/10), di Lippo Mall Puri, kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Tak seperti pernikahan pertama, status istri kedua akan membawa beberapa tantangan tertentu untuk kamu. Dikatakan psikolog Lenore Fogelson Millian, Ph.D. dan Stephen Jerry Millian, Ph.D bahwa istri kedua akan menghadapi yang namanya 'para pertama'. Mulai dari 'istri pertama' hingga 'anak dari pernikahan pertama'.

"Semua tantangan macam ini harus segera diatasi secepet mungkin. Jika kamu mau hubungan kamu lancar, kami akan menunjukkan caranya," tulis Millian dalam tulisannya Second Wives: What Your Divorced Man Won’t Tell You, But Totally Expects; How To Deal with History, Their Kids, His Memories.

Tantangan sebagai istri kedua antara lain;

1. Mantan istri
Terkadang, ada pasangan yang tidak terima ketika mantannya terikat dengan orang lain. Bahkan ada yang sampai nekat 'meneror' pasangan baru sang mantan.

Apabila ini terjadi padamu, sebaiknya bicarakan langsung dengan suami bahwa ada pengganggu dalam rumah tangga baru kalian. Minta suami kamu bicara baik-baik pada sang mantan agar menghentikan semua usikannya pada kalian.

2. Anak
Anak adalah organ utama dalam sebuah pernikahan kedua. Kamu harus bisa diterima oleh mereka agar bisa menghasilkan pernikahan yang sehat dan bahagia. Cara utama untuk bisa diterima oleh mereka adalah dengan ikut serta dalam kegiatan bersama.

"Tidak diundang (dalam sebuah kegiatan) bisa jadi sinyal bahwa kamu tidak diakui sebagai anggota keluarga penting yang baru. Sebab, buat anak-anaknya, kamu bisa dianggap sebagai penyebab perceraian kedua orangtuanya," tulis Millian.

"Bicarakan pada pasangan soal perasaan kamu dan undang anak-anak dalam diskusi ini. Dukunglah mereka untuk bicara terbuka di depan kamu dan ayah mereka," tambahnya.

3. Kenangan
"Sebagian memori tidak terlupakan, tetap hidup dan menghangatkan hati," demikian ujar Joseph B. Wirthlin. Dengan kata lain beberapa kenangan memang tak bisa terlupakan. Yakinkah kamu bahwa semua kenangan dia dan sang mantan tidak akan mengganggu kehidupan kalian?

Coba dulu susuri kenangannya. Pelajari apakah kamu diminta berubah hanya karena beberapa kebiasaan yang dianggap sama seperti sang mantan?

Itulah tiga tantangan yang harus kamu hadapi ketika siap menjadi yang kedua. Apabila kamu merasa tiga hal ini bukanlah halangan, berarti kalian memang sudah siap menjalani hidup bersama hingga maut memisahkan.

(vem/zzu)