Aplikasi Pada Smartphone Bisa Mengurangi Risiko Depresi, Really?

Fimela diperbarui 28 Sep 2017, 12:30 WIB

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti postdoctoral di National Institute of Complementary Medicine (NICM) Australia menyebutkan bahwa aplikasi pada smartphone bermanfaat mengurangi risiko depresi. Ini juga bisa dimanfaatkan untuk mencegah risiko depresi bahkan membantu, memantau, mengelola serta menjaga kesehatan mental seseorang.

Dikutip dari laman boldksy.com, peneliti mengungkapkan bahwa aplikasi atau perangkat yang ada di smartphone akhirnya bisa memberikan perawatan depresi yang cepat dan mudah diakses. Perangkat di smartphone ini secara tidak sadar juga telah mengurangi beban masyarakat dan ekonomi.

Joseph Firth salah seorang peneliti mengatakan, "Mayoritas negara maju memiliki smartphone, termasuk anak muda yang semakin rentan terhadap depresi. Dengan penggunaan smartphone yang tepat dan menghibur, depresi yang sangat berisiko itu perlahan akan diatasi dengan baik."

"Aplikasi yang ada digunakan sebagai pendekatan pengobatan integratif. Sangat berguna untuk memperbaiki gejala mood dan mengatasi gejala pada pasien dengan berbagai gejala juga kondisi kesehatan mental. Ini juga berguna untuk menekan risiko depresi ringan, sedang hingga berat. Berguna pula untuk menekan risiko bipolar, insomnia serta kecemasan," jelas peneliti.

Jennifer Nicholas, mahasiswa doktoral di Black Dog Institute, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Sydney, Australia mengatakan, "Mengingat banyaknya aplikasi yang tersedia, banyak di antaranya tidak diatur dengan baik. Sehingga saat ini penting bagi kami untuk membuka cara untuk mengaturnya, membantu memastikan semua aplikasi yang meringankan risiko depresi tersedia dan efektif."

Penelitian ini sendiri dikatakan melibatkan sedikitnya 3.400 partisipan yang terdiri dari pria dan wanita usia 18 sampai 59 tahun.




(vem/mim)