Kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba My Body My Pride ini jadi bukti bahwa daya tarik seorang wanita itu nggak cuma sebatas paras saja. Suami tetap mencintainya seutuhnya meski tubuhnya gemuk dan nggak pintar make up.
***
Aku : Sayang, kamu nggak malu punya istri gemuk dan nggak bisa dandan?
Suami : Nggak. Aku bangga punya istri sepertimu, kamu pintar, baik hati.
Itulah sepotong percakapanku dengan suami, saat aku tiba-tiba merasa minder dengan diriku sendiri.
Aku ceritakan ciri-ciri tubuhku dulu ya. Aku bertubuh gemuk, tinggi badan cuma 1,5 meter, punya bulu di kaki cukup lebat (udah kayak bulu di kaki suamiku loh). Selain itu, satu yang pasti, aku nggak suka dandan atau make up. Setiap harinya entah ke kantor atau pergi kondangan, ya udah muka polos tanpa make up.
Aku pun mulai merasa nggak pede, ketika pergi sama suami ketemu sama temen-temennya yang notabene cakep, cantik, dengan make up dan tubuh yang langsing, dan pakaian pun modis-modis. Sedangkan aku, hanya suka pakai kaos simpel dan celana pendek atau celana panjang. Kadang terbesit di pikiranku, kalau suamiku berpaling ke wanita lain, hanya karena aku yang gemuk dan nggak suka make up. Wanita mana coba yang nggak khawatir, kalau suaminya berpaling ke wanita lain.
Tapi, beruntungnya aku punya suami yang sangat sabar dan penyayang. Suamiku selalu bilang kalau dia nggak malu dengan aku yang bertubuh gemuk. Justru dia bangga karena walaupun aku gemuk, tapi aku punya kelebihan yang membuatnya sayang padaku.
Hal-hal yang membuat suami sayang padaku antara lain:
1. Aku pandai memasak
Iya, entah kenapa suami sangat senang dengan masakanku. Setiap kali aku masak, pasti dia makan bisa lebih lima sampai enam kali sehari. Percaya nggak percaya, wanita yang pandai memasak pasti suaminya sangat sayang dan betah di rumah. Buktinya suamiku suka makan di rumah dengan masakanku daripada jajan di luar.
2. Aku wanita pekerja keras
Meskipun menikah, aku tetap bekerja dari Senin sampai Jumat. Aku berangkat jam 6 pagi dan pulang sampai di rumah sudah jam 6 malam. Dan aku masih mengerjakan pekerjaan rumah dengan rapi.
3. Aku memiliki kepandaian yang lebih
Wanita cantik tidaklah cukup untuk menjadi istri yang disayang suami. Yah, apalah gunanya cantik apabila ia memiliki kepandaian yang cukup. Suamiku bangga karena aku bisa menyelesaikan kuliah S2 walaupun kami sudah menikah dengan nilai yang memuaskan. Aku juga memiliki suara yang merdu, sehingga aku sering diminta untuk menjadi MC di berbagai acara.
4. Aku memiliki hati yang baik dan penyabar
Suami bangga karena aku selalu bersikap baik pada keluarganya, keluargaku, tetangga dan teman-temannya. Salah satu hal yang sulit bagi seorang yang sudah menikah adalah bersikap adil kepada kedua belah pihak keluarga. Saling menghargai keluarga masing-masing itulah yang harus dilakukan para wanita, dan suamiku pun selalu bilang terima kasih padaku atas sikap baikku selama ini.
5. Aku mampu mengubah sifat-sifat buruk suami menjadi baik
Setiap orang memiliki kekurangan, begitu pula suamiku. Dulu ia seorang yang sering bergaul dengan orang-orang yang kurang baik perilakunya. Setelah menikah denganku sifat-sifatnya pun mulai berubah, emosinya bisa menurun, dan lebih rajin beribadah. Suami sangat sayang padaku karena aku mampu mengarahkannya menjadi lebih baik.
Hal-hal tersebut yang selalu dibilang suami padaku. Dan akupun merasakannya, walaupun aku tidak sempurna karena bertubuh gemuk tapi aku bangga karena aku masih bisa membuat suamiku bangga dengan kelebihan lain yang kumiliki. Walaupun aku tidak pernah make up, suamiku selalu bilang aku cantik, karena ia lebih suka yang alami daripada cantik hanya polesan make up. So, aku bangga menjadi diriku sendiri, karena cantik itu dari hati bukan hanya karena tubuh langsing dan cantik polesan make up.
Sahabat Vemale, semoga kisahku menginspirasi kalian yang minder karena bertubuh gemuk dan nggak bisa make up. Ketahuilah, kalian punya kelebihan lain yang harus kalian banggakan di depan semua orang.
- Tercabik Hatiku, Dituduh Nggak Perawan karena ''Bagian Tubuh Ini'' Melorot
- Tak Suka Dandan dan Sering Pakai Baju Lungsuran, Aku Bahagia dengan Caraku
- Bertubuh Mungil dan Divonis Hypertiroid, Aku Justru Makin Banyak Bersyukur
- Difabel dari Kecil dan Berkali-Kali Kena Tumor, Hidupku Tetap Kuperjuangkan
- Waktu SMA Bertubuh Gendut dan Dijuluki 'Bola', Kini Jadi Dokter yang Sukses