Krisis Awal Usia 30an Adalah Suatu Kenyataan & Kebenaran

Fimela diperbarui 21 Sep 2017, 13:41 WIB

Usia 30-an disebut-sebut sebagai usia puncak. Di kala usia 20an diwarnai dengan perjuangan awal karir dan pencarian jati diri. Sementara usia 30an seyogyanya menjadi usia di mana keadaan finansial sudah mulai stabil dan pengenalan akan diri sendiri telah sempurna. Maka, bagi sebagian orang usia 30an disebut sebagai usia terbaik dalam hidup.

Namun zaman sekarang nampaknya dunia telah berubah. Kita hidup di VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity) world alias dunia yang serba tidak menentu. Ini juga yang dirasakan oleh salah satu sahabat Vemale yakni Oktaviani berikut ini.

Perlahan Zaman Mengalami Perubahan
Sekarang bukan lagi zaman di mana jalan hidup setiap orang adalah sama: menikah usia 20an, membeli rumah sebelum usia 30, mencapai puncak karir di usia 30an dan bekerja di perusahaan yang sama untuk jangka waktu yang lama.



Sekarang, banyak yang belum berjodoh di kala usia berawal angka 3. Sebagian malah sudah bercerai. Ketika karir dirasa sudah mapan, banyak yang kemudian malah dipecat. Atau, sebagian malah merasa sebenarnya hatinya tidak berada di pekerjaan yang telah ditekuni mereka selama
nyaris satu dekade.

Hal-hal inilah yang menyebabkan ‘krisis paruh baya’ kini terjadi lebih cepat dan melanda orang-orang usia akhir 20an atau awal 30-an. Yuk Ladies, kenali tanda-tanda adanya krisis ini. Berikut tanda-tanda itu.

  1. Kamu merasa cemas bahwa di usia sekarang pencapaianmu belum cukup. Karirmu belum cukup baik, belum menemukan jodoh, belum membeli rumah dan sebagainya. Istilahnya ‘belum mapan’ atau ‘belum jadi orang.’ Apalagi ketika kamu membandingkan dirimu dengan orang-orang lain.
  2. Kamu merasa tidak puas dan bosan di pekerjaanmu tapi merasa tidak sanggup memulai sesuatu yang baru dari awal. 
  3. Kamu mulai menyesali hal-hal yang tidak kamu lakukan di masa lalu. 
  4. Merasa kehilangan pengenalan akan dirimu sendiri. Mulai mempertanyakan nilai-nilai yang selama ini kamu anut.
  5. Menginginkan keseimbangan antara karir dan kehidupan pribadi.

Jangan takut, kamu tidak sendiri. Fenomena ini adalah fenomena yang dialami banyak orang sebab zaman sekarang adalah zaman di mana wanita dihadapkan pada banyak pilihan dan jalan karir sementara masih menginginkan kehidupan berkeluarga yang harmonis.

Ditambah lagi media sosial secara konstan memberikan gambaran yang seringkali tidak realistis mengenai orang-orang lain yang seumuran atau bahkan lebih muda yang nampaknya bisa memperoleh semuanya: karir, keluarga, hidup mapan bahkan cenderung mewah.

Saatnya Kamu Menemukan Tujuan Hidup
Ya, sekaranglah saatnya kamu menyesuaikan arah hidup kamu. Apabila di usia 20an kamu sibuk mengejar karir tanpa henti dan menikmati masa muda, sekarang saatnya untuk mulai memikirkan kembali ke manakah kamu hendak menuju. Sisihkan waktu untuk memikirkan ulang hidupmu. Berikut beberapa hal yang sangat perlu kembali dipikirkan.

  • Apakah nilai-nilai yang penting bagiku?
  • Aku ingin menjadi orang yang memiliki karakter seperti apa?
  • Apakah pekerjaan yang sekarang sesuai dengan hasratku?
  • Apakah pekerjaan yang sekarang sesuai dengan bakatku?
  • Profesi apakah yang hendak aku jalani dua, lima dan sepuluh tahun dari sekarang?
  • Hidup seperti apakah yang ingin aku miliki dua, lima dan sepuluh tahun dari sekarang?

Setelah kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, telaah lah lagi apakah hidupmu sudah berada di jalur yang benar agar kamu bisa menjadi seseorang yang kamu inginkan. Jika tidak, mulailah membuat rencana bagaimana kamu dapat mengubah arah hidupmu.

Proses ini adalah proses yang memakan waktu namun niscaya akan membuat hatimu lebih bahagia, di saat ini maupun di masa yang mendatang.



(vem/mim)