Oke, kiat yang satu ini membutuhkan kelapangan yang besar dari kamu sebagai sosok orangtua. Posisikan dulu dirimu dalam kondisi yang setara dengan anak, terutama anak remaja, dan mulailah bicara mengenai pengetahuan finansial keluarga kalian.
Menurut psikolog klinis dewasa, Tara de Thouars, penting untuk orangtua untuk menyetarakan dirinya dengan anak ketika berbincang mengenai masalah ini. Sebab, jika anak merasa kamu adalah orangtua otoriter dan hanya mendikte, dia tidak akan mau menyerap semua perkataanmu.
Kenapa pengetahuan finansial penting kamu bicarakan dengan anak?
Komunikasi antara anak dengan kamu merupakan kunci kedekatan kalian. Buruknya kualitas komunikasi bisa membuat kamu tidak dihargai olehnya. Dan uang adalah salah satu objek sensitif yang tabu dikomunikasikan.
Apabila anak tidak mendapat pendidikan yang tepat soal uang dalam komunikasi keluarga, dia akan cenderung tumbuh dalam kesalahpahaman keuangan. Di antaranya konsumtif, konflik keuangan dengan pasangan yang bisa berujung perceraian, dan boros sebagai orangtua di masa depan.
"Bicara soal uang berguna untuk kehidupan remaja jangka panjang. Jika tidak diajarkan secara dini, uang akan menjadi sumber stres yang tinggi bagi anak," ujar Tara dalam media klinik '#BicaraUang' bersama Bank Permata di World Trade Center II, Jakarta Selatan, Selasa (19/9).
Jika sudah melapangkan diri (dan gengsi), ayo kita mulai tips mudah membicarakan uang bersama anak:
1. Buat diri kamu nyaman
Suatu perbincangan akan berjalan lancar ketika kedua pihak merasa nyaman. Maka itu buatlah diri kamu sebagai orangtua nyaman lebih dulu dengan memilih topik yang ingin kamu bicarakan.
"Kalau orangtua tidak nyaman membicarakan gaji bulanan mereka pada anak, ya tidak usah dibicarakan. Ngomong saja dulu perkara yang membuat diri kita nyaman, misalkan masalah uang jajan yang cepat habis," kata Tara.
2. Menciptakan motivasi agar ia mau mengatur keuangan
Kenali apa yang dia mau dan beri sisipan motivasi keuangan di dalamnya.
3. Ajak anak ikut bertanggung-jawab
4. Arahkan anak untuk berpikir jangka panjang
Ajak anak berdiskusi, bukan mendikte, mengenai kondisi keuangnnya. Misalkan, beri ia uang Rp50.000 dan minta atur untuk jajan selama tiga hari. Beri pengertian bahwa jika dihabiskan semua dalam satu hari, ia akan bokek di dua hari berikutnya.
"Minta ia berpikir apa yang harus dikurangi agar uang itu cukup dalam waktu tiga hari," saran Tara.
5. Kenali pribadi anak agar mudah memberi masukan
Remaja punya kecenderungan menganggap dirinyalah yang paling benar. Jika didikte dengan cara menggurui bahkan menghardik, jangan harap dia akan mendengar petuah kamu.
6. Diskusikan dengan terbuka kesulitan dan pengalaman mengelola keuangan
Pilih baik-baik pengalaman kamu soal uang yang bisa dibagi bersamanya. Coba beri pesan moral yang akhirnya mengaitkan masalah itu dengan kebijakan mengelola finansial.