Menurut Study, Rokok Elektrik Meningkatkan Risiko Stroke

Fimela diperbarui 16 Sep 2017, 12:30 WIB

Merokok adalah salah satu aktivitas yang sangat tidak baik buat kesehatan. Zat nikotin yang terdapat dalam rokok bisa membuat aliran darah dalam tubuh membeku, ini juga membuat saraf-saraf penting di tubuh menegang. Jika sudah begini, risiko stroke, serangan jantung dan berbagai penyakit mematikan lainnya bisa menyerang tubuh dengan sangat mudah.

Dikutip dari laman boldsky.com, tak hanya rokok non-elektrik saja yang berisiko buruk buat kesehatan. Rokok elekrik (vape) juga memiliki risiko yang tak kalah besar. Nikotin yang ada pada rokok elektrik bahkan dipercaya bisa membuat risiko stroke dan kanker lebih besar di tubuh.

Para ilmuwan di Institut Karolinska di Swedia menemukan bahwa para perokok elektrik akan mengalami peningkatan denyut nadi, denyut jantung dan tekanan darah jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak merokok. Dalam waktu 30 menit pertama setelah merokok, para peneliti menemukan jika tubuh mengalami peningkatan tekanan darah, denyut nadi, jantung dan menegangnya arteri.

"Satu hal yang kita lihat dengan mudah dari efek merokok elektrik yang mengandung nikotin adalah perokok mengalami peningkatan tekanan darah. Perokok juga mengalami kondisi di mana arteri di tubuhnya menegang. Jika merokok dilakukan dalam jangka waktu panjang, risiko stroke meningkat berkali-kali lipat. Juga risiko berbagai penyakit mematikan lainnya," ungkap Magnus Lundback, peneliti dari Institut Karolinska.

Mengingat begitu berbahayanya efek samping dari merokok, pastikan bahwa kamu untuk menghindari atau menghentikan kebiasaan merokok. Semoga informasi ini bermanfaat.

(vem/mim)
What's On Fimela