Tips Menyembuhkan Kulit Kering & Masalah Kulit Lain Bagi Si Kecil

Fimela diperbarui 15 Sep 2017, 16:30 WIB

Moms coba lihat apa si kecil memiliki kulit kering? Jika ya sebaiknya jangan terlalu sering dan lama memandikannya. Sebab, kulit si kecil sangat sensitif dan mudah teriritasi.

"Untuk bayi dengan kulit yang sangat kering, mandikan dua kali sehari dan jangan terlalu lama dimandikan," ujar Dr. Jerome Valleteau de Moulliac, seorang dokter pakar kesehatan kulit anak dan bayi asal Prancis, saat ditemui di Jakarta.

Lalu mengapa bayi bisa memiliki kulit kering? Bayi biasanya lahir dengan kulit kering memiliki kelenjar keringat yang belum berkembang penuh, atau dengan kata lain memiliki variasi tingkat kelenjar minyak pada usia satu bulan pertama dan rutinitas. Selain itu, bayi juga memiliki masalah kulit lainnya seperti kemerahan, kerak di kepala, ruam popok, hingga jerawat.

Untuk itu, dr. De Moulliac, sapaan akrabnya, menyarankan agar mom tidak terlalu lama memandikan anak. Mom penting memperhatikan suhu air ketika mandi. Jangan terlalu panas, cukup hangat-hangat kuku. Setelah mandi, baiknya anak dioleskan pelembab. "Jangan mandikan dengan air yang panas dan gunakan keasaman PH yang netral," tambahnya.

Kerak kepala, terjadi  karena adanya kelenjar keringat sebaceous pada kulit kepala anak. Selain itu, anak juga memiliki tingkat sebum yang sama seperti orang dewasa. Sebum yang terkumpul kemudian membentuk menjadi kerak atau hyperseborrhea. Menurut, De Moulliac kerak ini akan hilang. Tapi ini memang masalah estetika, tidak indah untuk dilihat dan ini sebenarnya normal.

Moulliac menyarankan agar orangtua yang memiliki anak dengan kerak pada kulit kepalanya, untuk selalu rutin membersihkan kepala anak dengan menggunakan air hangat. Untuk masalah jerawat, sama penanganannya dengan kerak di kepala. Moms tak perlu khawatir karena ini hanya masalah estetis dan akan hilang sendiri.

Sedangkan masalah kemerahan, biasanya hal itu terjadi pada bagian pipi si kecil karena lapisan epidermis tipis dan sensitif. Beberapa penyebab tambahannya adalah air liur, makanan, mainan, dan lendir yang keluar dari hidung.

Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan menurut Moulliac adalah membersihkan tangan dan mulut anak setelah makan, memberikan pelembab di sekitar bibir dan jika perlu, gunakan krim protektif yang aman bagi bayi. Jika parah, sebaiknya berikan antibiotik atau obat dengan resep dokter.

Dan masalah yang sering terjadi pada anak ialah ruam popok, ini bisa terjadi karena adanya gesekan serta risiko infeksi yang lebih tinggi di area bokong bayi. "Cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah mengganti popok secara reguler, membersihkan anak dengan air saat buang air serta menggunakan pelembab dan mengeringkannya," tutupnya

(vem/asp/mim)